[PORTAL-ISLAM.ID] Melalui akun resmi twitternya, pada 1 Agustus 2017, Presiden Jokowi menyampaikan:
"Kasus yang menimpa Pak Novel Baswedan harus segera dituntaskan. Pengusutannya terus mengalami kemajuan -Jkw"
Kasus yang menimpa Pak Novel Baswedan harus segera dituntaskan. Pengusutannya terus mengalami kemajuan -Jkw— Joko Widodo (@jokowi) 1 Agustus 2017
YA. Dan Hari ini, 1 Agustus 2018, tepat sudah satu tahun Janji Jokowi menuntaskan kasus penyiraman air keras yang menimpa Novel Baswedan.
Dan ternyata cuma omong kosong.
Pengusutannya terus mengalami kemajuan??? Kemajuan apa??? Mana kemajuannya???
Sampai sekarang kasusnya mangkrak.
Pada 27 Juli 2018 kemarin, Novel Baswedan sudah kembali bekerja di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hari pertama kembali bekerja, penyidik senior KPK itu kembali mengingatkan janji Presiden Joko Widodo untuk mengungkap kasus penyiraman air keras yang dialaminya.
"Saya menyampaikan saya mendesak Presiden. Dalam beberapa kesempatan kenapa enggak ke Kapolri, saya tegaskan polisi enggak mau ungkap ini. Saya minta ke atasan polisi (Presiden) untuk terungkap," kata Novel berbicara saat tiba di Gedung KPK, Jumat, 27 Juli 2018.
Novel mengatakan, permintaan tersebut bukan merupakan dendam. Dia mengaku telah legowo atas semua yang sudah terjadi. Namun dirinya masih berharap pelaku yang diperkirakan lebih dari dua orang tersebut bisa tertangkap.
Novel juga berharap Presiden harus menseriusi kasusnya dengan segera membentuk Tim Gabungan Pencarian Fakta sesegera mungkin. Hal tersebut lantaran dirinya telah sepuluh kali menjadi korban ancaman pembunuhan bahkan perlakuan yang membahayakan. Termasuk penyiraman air keras di rumah tempo hari lalu.
"Permintaan saya ke Bapak Presiden bukan apa-apa karena saya sudah sekitar 10 kali mendapat penyerangan juga sebelum penyiraman yang kena mata. Ini bukan dendam. Saya enggak marah sebagai korban. Tapi hanya ingin segera diungkap. Pengungkapan segera ditemukan. Di teror dan diserang sama pentingnya saya akan terus sampaikan ini," ujar Novel yang mengenakan batik coklat lengan pendek.
***
Pada Selasa 11 April 2017 subuh, Novel Baswedan tiba-tiba disiram air keras oleh dua pria yang mengendarai sepeda motor.
Saat itu Novel sedang berjalan menuju rumahnya setelah menjalankan shalat subuh di Masjid Jami Al Ihsan, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Cairan itu tepat mengenai wajah Novel. Kejadian itu berlangsung begitu cepat sehingga Novel tak sempat mengelak. Tak ada seorang pun yang berada di lokasi saat peristiwa penyiraman itu terjadi. Novel juga tak bisa melihat jelas pelaku penyerangannya.
Novel kemudian dibawa ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara. Pada sore harinya, Novel dirujuk ke Jakarta Eye Center (JEC) di Menteng, Jakarta Pusat, untuk perawatan dengan alat yang lebih memadai. Kabar mengenai teror yang dialami Novel kemudian beredar luas di masyarakat.
Satu tahun lebih berlalu, polisi belum juga menangkap pelaku penyerangan Novel.
Satu tahun persis berlalu, janji Jokowi hanya omong kosong.
Kasus yang menimpa Pak Novel Baswedan harus segera dituntaskan. Pengusutannya terus mengalami kemajuan -Jkw— Joko Widodo (@jokowi) 1 Agustus 2017
Sebagian dari kita tahu, bahwa penyerangnya memang berpihak pada pemerintahan dan mengatur segala urusan perdalangan pemimpin wayang.
— ig: @dik_rizal🇵🇸U foll🇮🇩I follback🇸🇦 (@dikrizal) 11 April 2018
.
Kata seorang pengamat intelijen yg tinggal di AS dan sekarang sudah meninggal dunia.
.
Sanadnya terputus di intelijen.