[PORTAL-ISLAM.ID] Aktivis #2019GantiPresiden Neno Warisman tiba-tiba meninggalkan diskusi 'panas' antara Ali Mochtar Ngabalin dan Fadli Zon dalam acara Dua Sisi TV One yang ditayangkan, Rabu, 29 Agustus 2018 malam.
Neno menjadi salah satu nara sumber yang dihadirkan dalam acara ini. Selain Neno, Dua Sisi menghadirkan Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Sekjen PPP Arsul Sani, dan Tenaga Ahli KSP Ali Mochtar Ngabalin.
Pada bagian awal diskusi, Fadli membacakan sebuah puisi dan menegaskan bahwa pelaku persekusi terhadap Neno Warisman adalah mereka yang berperadaban rendah, bahkan lebih dari itu, merupakan tindakan biadab.
Diskusi mulai memanas ketika
Fadli Zon bertanya, "Apakah Anda setuju terhadap persekusi terhadap Bu Neno?"
Pertanyaan Fadli Zon ini langsung disamber dan disimpulkan Ali Ngabalin secara berbeda. Ali menyebut bahwa pernyataan Fadli bahwa persekusi adalah biadab merupakan tuduhan kepada pihak kepolisian Riau dan pihak aparat kepolisian di daerah lainnya.
"Yang Anda mau tuduh itu adalah Kombes Sunarto, polisi Riau," ujar Ngabalin.
Fadli kembali menjelaskan bahwa yang ia nyatakan adalah tindakan terhadap Neno merupakan tindakan biadab.
"Salah! Saya tidak bilang begitu. Saya bilang, tindakan ini biadab," ulang Fadli.
Namun yang terjadi, Ngabalin semakin ngotot dan berteriak-teriak tidak menggubris pernyataan Fadli.
"Saya ingin mengatakan kepada kepolisian Indonesia, Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan polisi biadab," ujar Ngabalin sembari menunjuk ke arah kamera.
Pembawa acara Dua Sisi, Indiarto Priadi, kemudian mengambil langkah menghentikan diskusi dan menayangkan pariwara. Saat itulah Neno beranjak dari kursi dan meninggalkan diskusi.
Setelah jeda pariwara, Indiarto Priadi kemudian menghampiri Neno yang duduk di dekat ruang redaksi dan menanyakan alasan Neno meninggalkan diskusi tersebut.
Dengan singkat, Neno menjawab bahwa sudah terlalu banyak terjadi kekerasan, padahal kekerasan bukanlah solusi permasalahan bangsa.
"Kekerasan nggak menyelesaikan masalah. bangsa ini sudah terlalu banyak melakukan kekerasan," ujar Neno.
Topik diskusi kemudian lebih banyak membahas gerakan #2019GantiPresiden yang mendapatkan reaksi di sejumlah tempat macam Surabaya dan Pekanbaru. Neno juga sempat menceritakan pengalamannya terkait dengan kejadian tersebut.
Di ruang media sosial Twitter, warganet mencatat cermat perilaku Ngabalin.
Catat yg dinyatakan @fadlizon adalah yg melakukan persekusi itu biadab, tapi kok @NgabalinAli menyimpulkan polisi yg melakukan persekusi? #DuaSisiTVOne rehat iklan— #IslamBersatu (@HasanAlHamid) August 29, 2018
ngabalin g salah,,dia emang meluruskan....bahwa polisi yg melakukan persekusi...— sang alang (@sang_alang) August 29, 2018
🤣🤣🤣
Catat yg dinyatakan @fadlizon adalah yg melakukan persekusi itu biadab, tapi kok @NgabalinAli menyimpulkan polisi yg melakukan persekusi? #DuaSisiTVOne rehat iklan
— #IslamBersatu (@HasanAlHamid) August 29, 2018
itulah watak ngabalin...byak bcra tapi sdikit mendegar...sbnarnya statement dia lah yg memecah belah..tidak sopan jgn kn yg d pekanbaru d dpan bunda hj neno sja bicara keras Dan tak beradap ditonton publik lagi..gak malu sama sorban t dia..
— Yogi 17 (@Yogi1720) August 29, 2018
Saya nonton tp pak, dan bahasa mereka sangat tdk bgs, kalau bahasa "kau" di ranah melayu kami itu sudah sangat kasar! Mereka harus di luruskan, sebagai aparatur negara memalukan.
— Gustiawan Tarmizi (@gustie_tr) August 29, 2018
Hati2 dia mau cari2 kelemahan lawan, untuk diadu domba dan malah difitnah. Maaf mestinya yg ngadepin orang spt dia itu spt bang egy sujana, FH. Jangan yg kalem2😊
— Adian Narto (@adiannarto2) August 29, 2018
Berikut videonya: