[PORTAL-ISLAM.ID] Ulama kondang Ustad Abdul Somad mengaku tak khawatir soal beredarnya surat larangan pada dirinya agar tak mengisi acara Tabligh Akbar di wilayah Semarang, Jawa Tengah.
Surat larangan Ustad Abdul Somad mengisi acara tabligh akbar di sejumlah wilayah di sekitar Semarang dikeluarkan oleh kelompok Patriot Garuda Nusantara (PGN). Surat itu beredar di media sosial.
UAS mengaku baru menerima kabar soal pencekalannya tersebut pada pagi hari, selepas bangun tidur.
"Begitu dibuka ada WhatsApp, isinya hari Senin depan ada pengajian di Semarang, tapi saya dilaporkan [ke Polisi] di Semarang, karena Ustaz Somad radikal, menyebar kebencian," ujar Ustad Abdul Somad, seperti dilansir CNNIndonesia, Rabu (25/7).
Sesuai jadwal, UAS akan mengisi acara tabligh akbar di Lapangan Leboh Raya, Pedurungan Kidul pada Senin 30 Juli 2018. Kemudian, UAS akan mengisi acara kajian subuh akbar di masjid Jami' Jatisari BSB, Mijen pada Selasa 31 Juli 2018.
Surat Edaran Larangan dari ormas Patriot Garuda Nusantara pimpinan Gus Nuril ini tak dihiraukan UAS. Beliau menyerahkan pada pihak kepolisian.
Ustad asal Riau itu lantas merujuk pada ucapan Wakapolri sekaligus Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komisaris Jenderal Syarifuddin pada hari Rabu (25/7) kemarin di Masjid Istiqlal.
(UAS dan Wakapolri)
Wakapolri Syafruddin saat berbicara di Pengajian DMI di Masjid Istiqlal mengatakan bahwa Indonesia masih membutuhkan ulama sekelas Ustad Abdul Somad untuk menyebarkan dakwah di tengah-tengah masyarakat.
Karena ucapan Wakapolri itu, Ustad Abdul Somad tidak merasa terganggu atas kabar larangan di Semarang.
Bahkan di acara itu, Ustad Abdul Somad yang diminta untuk mengisi pengajian DMI pimpinan Wapres Jusuf Kalla.
UAS menuturkan bahwa kepercayaan yang diberikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla kepada dirinya untuk mengisi pengajian DMI telah menambah kepercayaannya untuk terus melanjutkan dakwah meski dicekal oleh banyak pihak.
UAS menceritakan pengawalan terhadap dirinya saat terbang ke Jakarta guna menghadiri undangan pengajian DMI di Masjid Istiqlal Rabu kemarin.
"Saya terbang dari Pekanbaru ke Jakarta hari ini, saya pandang ke kanan saya ada Kapolda [Riau] dan Kapolresta, saya dikawal dua polisi. Padahal selama ini, Satpol PP saja jarang," canda Ustad Somad.
Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Brigadir Jenderal Polisi Mohammad Iqbal, menyatakan tidak ada yang berhak melarang kehadiran Ustad Abdul Somad di acara itu.
"Siapapun kalau mengeluarkan surat edaran silahkan saja. Tapi itu tidak mempunya kekuatan hukum yang tetap. Mana ada ormas yang melarang," katanya di Mabes Poli Jakarta Selatan.