[PORTAL-ISLAM.ID] Savic Ali, seorang tokoh muda NU, melalui akun twitternya menuding PKS dengan isu intoleransi.
"PKS kuat sentimen intoleran meningkat. PKS lemah muslim Indonesia akan kembali ramah," kata Savic Ali di akun twitternya @savicali, Senin (2/7/2018).
PKS kuat sentimen intoleran meningkat. PKS lemah muslim Indonesia akan kembali ramah.— savic ali (@savicali) 2 Juli 2018
Sontak akibat tudingan ini, Savic Ali 'dihajar' rame-rame warganet.
"Ada contoh intoleransi yang dilakukan oleh PKS secara struktural? Krn setahu gua intoleransi ini bisa hinggap di partai mana aja, di ormas apa aja pada suku apa aja, agama apa aja. Gua sangat bisa nunjuk contoh intoleransi yg dilakukan oleh anggota banser/ansor sekalipun," komen akun @dulatips.
ada contoh intoleransi yang dilakukan oleh PKS secara struktural? Krn setahu gua intoleransi ini bisa hinggap di partai mana aja, di ormas apa aja pada suku apa aja, agama apa aja. Gua sangat bisa nunjuk contoh intoleransi yg dilakukan oleh anggota banser/ansor sekalipun. https://t.co/F8cP5W9IWf— Kak DuL 🔞 (@dulatips) 2 Juli 2018
Setau gw, yg sering bubarin pengajian itu banser sama pdi waktu acara tahlilan belum lama ini. https://t.co/S2x3uRQfqS
— ed (@Lantar__) 2 Juli 2018
Warganet yang lain menimpali..
"Setau gw, yg sering bubarin pengajian itu banser sama pdi waktu acara tahlilan belum lama ini," ujar akun @Lantar__.
"Anda ini fans yg tertunda dari PKS? tiap2 ada masalah koq kesalahan dilimpahin ke PKS. Rusuh di Kalbar, OPM di Papua itu orang2 PKS juga? Sy bukan org PKS, bukan simpatisan PKS tp haqqul yakin cara Anda dg menjadikan PKS sasaran tembak malah membuat orang penasaran & simpati ke PKS," kata @ryndaza.
"Lo dapet kebegoan analisa begini dari mana tong. Intoleran biji mata lo," balas @Insideme11.
"Hipotesa Anda lebih bersifat prejudice yg bernuansa fitnah, bukan konklusi berdasarkan analisa deskriptik sosio-politik, apalagi hasil penelitian. Berhentilah memprovokasi selagi umat Islam masih bisa menahan sabar," kata @nicolauscusanus.
Hipotesa Anda lebih bersifat prejudice yg bernuansa fitnah, bukan konklusi berdasarkan analisa deskriptik sosio-politik, apalagi hasil penelitian. Berhentilah memprovokasi selagi umat Islam masih bisa menahan sabar.— Sosein (@nicolauscusanus) 2 Juli 2018
Lo dapet kebegoan analisa begini dari mana tong. Intoleran biji mata lo— Irfan (@Insideme11) 2 Juli 2018
Anda ini fans yg tertunda dari PKS? tiap2 ada masalah koq kesalahan dilimpahin ke PKS. Rusuh di Kalbar, OPM di Papua itu orang2 PKS juga?— Via (@ryndaza) 2 Juli 2018
Sy bkn org PKS,bkn simpatisan PKS tp haqqul yakin cara Anda dg menjadikan PKS sasaran tembak malah membuat orang penasaran&simpati ke PKS.
yg bakar² di kalbar krn kalah pilkada itu pks, yg nembak pesawat dan bacok orang di papua itu pks, yg ngusir ustad krn beda visi itu pks. yg index kepala daerahnya maling uang negara itu pks & yg bilang Rahma sm zionis besok warga Palestina dibantai itu pks..— Awas Halusinasi (@Beras_Pera) 2 Juli 2018
puas antum....?!
Repot kalo kena penyakit maju tak gentar membela yg bayar.— Aiman Talib (@aimtal) 2 Juli 2018
Yg gak bayar dibilang intoleran.