[PORTAL-ISLAM.ID] Ada grup baru. Namanya "Harimau Jokowi". Cebong kok ngaku macan? Meooong. Gahar. King of The Jungle. Mereka punya 200 grup cebong serupa.
Mereka siap menangkan Joko. Amankan proyek-proyek. Dapur harus tetap ngepul.
The challenger has none. Fragmentasi dan friksi menguat pasca Pilkada Jakarta. Rebutan pepesan kosong. Alhasil, kalah di pilkada serempak.
Status Quo hanya ribut soal kandidat wapres. Oposisi ribut di semua aspek. Intruder istana dan "cebong baru" merusuh di dalam barisan oposisi. Nyinyir dan nyolot kerjanya. Gembos sana-sini. Sikut-sikutan. Nyari uang receh. Bikin deklarasi dalam rangka cari-muka.
This is asymmentric warfare. Dua pihak dalam posisi tidak seimbang. David vs Goliath.
Dalam artikel "Why Big Nations Lose Small Wars", Andrew JR Mack membahas soal "power"; large army, sophisticated weapon dan advanced economy.
Status quo punya tiga faktor ini. Pasukan buzzernya banyak. Ada harimau, macan, setan gundul dan tuyul. Dengan mudah, mereka bisa take down akun rebels. Unlimited budget. Reuni berbudget 10 milyar bukan masalah buat rezim.
Oposisi harus segera berbenah diri. Regrouping itself. Satukan roh. Nyadar diri. Kesampingkan ambisi dan ego-sentrisme. Be wise. Be smart. Waspada penyusup dan tukang fitnah.
Transformasi Optimisme menjadi praxis. Kuncinya: "Unconventional warfare". Kalkulasi matang. Jangan baper. United front is a must.
Penulis: Zeng Wei Jian