[PORTAL-ISLAM.ID] Menteri Chechnya untuk kebijakan etnis mengatakan, pria Rusia harus berhenti bersikap munafik dan secara terbuka hidup dengan beberapa istri jika mereka merasa perlu berpoligami -tetapi membantah laporan bahwa polisi telah diperintahkan untuk mendapatkan istri kedua.
“Pria seharusnya tidak munafik. Jika ada kebutuhan untuk satu wanita lagi di keluarga Anda -terlepas dari istri Anda yang sah- Anda harus melakukan ini dengan jujur dan terbuka. Pria akan memiliki istri kedua, ketiga dan keempat,” kata Menteri Djambulat Umarov kepada TV Rusia Dozhd, seperti dikutip Russia Today, Sabtu (13/7/2018).
Menteri Umarov mencatat bahwa ada lebih banyak wanita daripada pria di Republik Chechnya yang mayoritas Muslim dan kadang-kadang seorang pria menikahi dua, tiga atau empat wanita -meskipun tanpa mendaftar di lembaga negara. “Kami tidak menentang ini karena ini adalah hal yang sangat pribadi. Tidak ada yang ilegal dalam tindakan semacam itu (menikah lagi tanpa pendafatran ke kantor catatan pernikahan negara) dan semuanya dilakukan dengan persetujuan bersama dan oleh kehendak Yang Maha Kuasa,” kata Umarov kepada para wartawan.
Pada saat yang sama, para pejabat membantah laporan di mana Radio Liberty mengklaim bahwa semua petugas polisi Chechnya telah diperintahkan untuk mencari istri kedua dalam waktu satu bulan di bawah ancaman pemecatan. Radio Liberty merujuk pada pesan yang beredar dalam obrolan Whatsapp messenger dan berteori bahwa itu bisa berasal dari "salah satu bos polisi."
Menteri Umarov menjelaskan bahwa jika perintah semacam itu ada, itu sendiri akan menjadi pelanggaran hukum dan menyarankan bahwa para wartawan telah menggambarkan lelucon seseorang. “Saya tidak tahu di mana Radio Liberty mendapatkan informasi ini. Tentu saja, itu tidak ada hubungannya dengan kenyataan, itu tidak masuk akal,” katanya.
Pada bulan April tahun ini Presiden Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov, membantah laporan media tentang rencana untuk melegalisasi poligami secara resmi, tetapi menambahkan bahwa Islam telah mengizinkan pria Muslim untuk memiliki empat istri. Kadyrov berkata: “Tidak, saya tidak pernah mengatakan ini. Tetapi bukan saya yang harus memberikan izin seperti itu kepada orang Muslim. Yang Maha Kuasa telah memberi izin [untuk pria] memiliki empat istri.”
Dalam wawancara yang sama Kadyrov juga menyerang pendaftaran perkawinan negara (semacam KUA disini -red) sebagai “langkah pertama yang diambil dalam hukum untuk menghancurkan keluarga.” Dia menguraikan posisinya dengan mengatakan bahwa kebutuhan untuk memiliki dokumen yang menyertifikasi perkawinan adalah tanda pertama dari sebuah kurangnya kepercayaan antara pria dan wanita.
Itu bukan pertama kalinya pemimpin Chechnya secara terbuka menganjurkan secara de facto poligami dan mengkritik lembaga perkawinan sipil. Dalam wawancara 2010 dengan Russia Today, ia mengatakan bahwa tradisi Muslim poligami mengurangi pergaulan seksual dan prostitusi. Pada 2017, dia kembali memberi tahu Russia Today bahwa dia secara pribadi melihat pria yang sudah menikah memiliki simpanan (gundik) yang lebih buruk daripada poligami.
Sumber: Russia Today