[PORTAL-ISLAM.ID] Jakarta - Mantan Ketua Timses Prabowo di Pilpres 2014 yang saat ini menjabat Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bergaji 100juta/bulan, Mahfud MD mengatakan, dirinya sadar dengan posisi sehingga tidak pernah mengajukan diri sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) mendampingi Jokowi.
Menurut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu, Capres dan Cawapres adalah hak dari partai politik yang sesuai dengan keinginan rakyat. Mahfud menegaskan bahwa dirinya tidak akan ikut-ikut menawarkan diri menjadi Cawapres.
"Saya tahu posisi saya yang bukan orang partai sehingga tak tepat kalau ingin jadi Cawapres. Kita hargai dan hormati saja parpol-parpol dan capres yang diusungnya untuk memutuskan itu," kata Mahfud kepada INILAHCOM, Selasa (3/7/2018).
Mahfud pun mengakui bahwa dirinya bersedia jika diminta menjadi Cawapres untuk Jokowi, meskipun saat ini Mahfud tidak mengingini posisi RI 2 tersebut.
"Yang penting, Indonesia harus menjadi lebih baik. Prinsipnya, saya tidak ingin, tapi bukan berarti tidak mau. Tergantung panggilan sejarah dan takdir Tuhan saja," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, dikabarkan nama Mahfud MD tengah dipertimbangkan oleh pihak Jokowi untuk menjadi Cawapres pada Pemilu 2019. Mahfud saat ini menjabat sebagai Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Selain pernah menjadi Ketua MK, Mahfud juga pernah menjadi Menteri Pertahanan pada era Presiden Abdurrahman Wahid (alm) atau Gus Dur. [Inilah]
[VIDEO - Mahfud MD Dapat Restu Ulama]