[PORTAL-ISLAM.ID] Beliau tidak kasak-kusuk buat konperensi pers yang langsung menyatakan diri siap menjadi cawapres. Padahal, ijtima’ ulama kemarin merekomendasikan dirinya sebagai pendamping Prabowo Subianto (PS) di pilpres 2019. Dengan halus dan elegan, beliau malah mendukung Ustaz Salim Segaf.
Begitulah seorang ulama yang paham tentang proses pemilihan pemimpin sesuai tuntunan sunnah Nabi dan para sahabat. Ditunjuk (direkomendasikan) untuk menjadi pemimpin, dia akan merasa berat hati. Mempersilakan yang lain untuk maju.
Itulah Ustaz Abdul Somad (UAS). Dia tidak langsung mengepalkan tinju tanda semangat dan siap tampil ketika banyak orang menganjurkan agar dia menjadi cawapres untuk Pak PS. Dia menghormati orang yang lebih tua dari dirinya.
Bagi umat, inilah ciri-ciri pemimpin yang pantas untuk diberikan amanah. Beliau merendah ketika mengetahui rekomendasi dari ijtima’ ulama. Dia merasa tak berilmu dan tak berkapasitas.
Sebaliknya, kita menyaksikan para “ulama” lain yang kasak-kusuk berbenah diri agar digandeng menjadi cawapres. Ada yang melakukan apa saja demi itu. Lompat sana, lompat sini. Buat pernyataan ini-itu yang tujuannya untuk memberikan isyarat kepada capres agar memilih dia. Kasihan!
Ada pula ulama yang memproklamasikan kesiapan dirinya kalau diminta rakyat. Ulama yang cukup senior. Sudah malang melintang dalam dakwah dan organisasi. Saking tingginya hasrat untuk mendapingi capres, si ulama bahkan bersedia menjalankan perintah si capres agar menggunakan lembaga terhormat yang dia pimpin untuk menyebarkan konsep Islam Nusantara yang telah ditolak keras di seluruh penjuru negeri.
Lain lagi ulama yang tadinya kebingungan dalam bersikap terhadap para penguasa dzalim. Beliau juga menyodor-nyodorkan diri untuk mendampingi si capres. Tak mau ketinggalan dengan para ulama papan atas lainnya yang telah menampilkan diri di “catwalk” capres.
Alhamdulillah, masih ada Ustaz Somad. Meskipun beliau lebih pantas mengklaim sebagai pemimpin umat, tapi dia merasa tak pantas menjadi capres Pak PS.
Sesungguhnya, beliau inilah ulama yang dicari-cari untuk memimpin umat. Dia bukan tipe ulama yang berpacu menampilkan diri supaya masuk dalam katalog capres si Fulan.
Itulah beda Ustaz Somad dengan para ulama “catwalk” yang tak segan-segan menyodorkan diri.
Karena tipe ulama seperti UAS sangat langka, kita meminta dengan rendah hati agar beliau bersedia mendampingi Pak PS dalam perjuangan berat untuk menyelamatkan Indonesia dari segala ancaman. Untuk menyelamatkan umat dari segala skenario jahat yang didukung oleh para bandit dan perampok negeri.
Kita meminta kesediaan UAS karena kita tahu persis kiprah beliau. Kita tahu perbedaan kontras antara UAS dan ulama-ulama lain.
Penulis: Asyari Usman, wartawan senior