[PORTAL-ISLAM.ID] Sadar cukup lama warganet tak peduli pada ocehan kader-kader Partai Solidaritas Indonesia, Tsamara Amany kembali berusaha melempar blunder ke lini masa media sosial. Kali ini usahanya terbilang cukup berhasil. Hal ini nampak dari respon warganet pada ocehannya yang menyoal turunnya antusiasme warga untuk menonton rapat-rapat yang diunggah pada channel youtube milik Pemprov DKI.
"Kalau saya jadi Pak Anies-Sandi, saya akan sangat khawatir melihat antusiasme warga yg merosot dlm melihat rapat-rapat Pemprov DKI via Youtube. Harus jd pertanyaan besar, apakah warga tak tertarik lagi? Apakah ada trust yang hilang?," kicau Tsamara melalui akun twitternya.
Ocehan Tsamara segera membuat warganet meradang.Kalau saya jadi Pak Anies-Sandi, saya akan sangat khawatir melihat antusiasme warga yg merosot dlm melihat rapat-rapat Pemprov DKI via Youtube. Harus jd pertanyaan besar, apakah warga tak tertarik lagi? Apakah ada trust yang hilang?— Tsamara Amany Alatas (@TsamaraDKI) July 9, 2018
Orang tidak tertarik nonton rapat Pemprov,bukan karena ga ada trust.Tapi udah ga ada konten2 program orang diomelin,dimaki,dibegoin, disuruh keluar ruang rapat..— Frans Mohede (@muaydisco76) July 9, 2018
Masyarakat suka “reality show” kayak gitu non.
Anies Sandi kerja tanpa sarkas - drama. Ngga menarik !! https://t.co/ZzVCSNQimi
Cuitanmu gak ada artinya jika melihat barusan DKI Jakarta dpt penghargaan yg salah satu parameternya adalah antusiasme warga.
— Indah Lestari (@Bule_Chan) July 9, 2018
Kalau standartmu YouTube, konten gak mendidik model Ria Ricis juga jdi juara.
Nih, aku sertakan info penghargaan yg dimaksud.https://t.co/i23UzAzmgU
Sebagai pendatang baru, miskin ide dan kebijakan, blm dpt trust spt elu @TsamaraDKI dan PSI, memang pertanyaan besar dan hal2 yg dikhawatirkan ya seputar viewer.. :-)https://t.co/IgZJb6FPCO
— ㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤ (@MbahUyok) July 9, 2018
Justru karena warga sudah percaya dek @TsamaraDKI
— Helmi Felis (@helmifelis) July 9, 2018
Jadi warga tidak perlu lagi ngintip dapur Pemprov
Seperti kita masuk restoran bagus, yang kita lihat itu estetikanya
Kalo masuk rumah makan pinggir jalan yang diplototin dapur & tempat cuci piring
Dibenarkan dek cara pikirnya