Oleh: Hafidin Achmad Luthfie
(Alumni Al-Azhar Mesir)
Saya usulkan UAS (Ustadz Abdul Somad) dan mendukungnya menjadi cawapres Prabowo Subianto bukan baru kemarin.
Satu tahun lalu atau lebih saya sudah lontarkan nama UAS di grup alumni al-Azhar. Saya lakukan itu sebagai alternatif yang diusulkan arus besar alumni.
Ketika itu saya langsung disemprot oleh salah satu kiai. Dan ia pun juga mencela UAS.
Namun saya punya pertimbangan sendiri kenapa UAS yang saya usulkan. Kenapa saya berani melawan arus besar?
Saya menyimak beberapa ceramah UAS. Saya melihat dia mengucapkan kata-kata agung dengan sorot mata dan raut wajah serius, suara mengetar dan mengandung kekuatan, serta ke-shidiq-an sikap.
Orang itu yang diucapkannya pasti akan dilakukannya. Yang diyakininya pasti akan diperjuangkannya. Dan yang dicintainya pasti akan dilindungi dan dibelanya.
Ada banyak alasan lain. Tapi yang cukup penting saya sampaikan adalah masalah popularitas, kemampuan komunikasi dahsyat bawaan lahir, bisa diterima kalangan syafiiyyun [muslim tradisionalis] yang menjadi mayoritas umat Islam di Indonesia serta kalangan nasionalis yang phobia dengan Islam.
Bila UAS dicalonkan in sya Allah ribuan alumni Al-Azhar yang punya basis massa dan pengaruh di tengah umat akan bergerak dengan sungguh-sungguh untuk menenangkan UAS.
31-07-2018
Sumber: fb penulis
Bila akhirnya @prabowo ambil UAS sebagai cawapresnya..— Mas Piyu 🇮🇩 (@maspiyuuu) 31 Juli 2018
Sy yakin hari itu juga jutaan Umat akan galang Dana BERAPAPUN yg dibutuhkan untuk memenangkan Pilpres..
Saksi-saksi TPS siapa siaga tanpa dibayar sepeserpun...
Jawara-jawara akan mengawal hingga tuntas perhitungan.. pic.twitter.com/1IW6RMt8fa
Bang bagaimana Ustad Abdul Somad, setujukah, mampukah? Tanya sahabat yang banyak makan bangku sekolah
— Helmi Felis (@helmifelis) 31 Juli 2018
UAS itu rendah hati, cerdas, sekaligus tegas. Saya sangat yakin terhadap beliau, dia bukan sekedar mampu, tapi bisa merubah Indonesia lebih maju, kita butuh sosok seperti beliau
Bang, Ustad Abdul Somad terus menolak dicalonkan bersama Prabowo abang pilih siapa sekarang?— Helmi Felis (@helmifelis) 31 Juli 2018
Kalo Prabowo pilih UAS tapi UAS menolak, umat paksa saja UAS, kita bisa minta hak kita terhadap beliau untuk memimpin kita.
Beliau tidak bisa sepihak main tidak mau, umat tuntut dia.!