[PORTAL-ISLAM.ID] Bendera-bendera yang terpasang di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, mendadak viral, setelah diunggah ke media sosial oleh para pendukung Ahok.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bahkan dituding telah membuat malu karena menyambut tamu dari negara-negara Asia dengan memasang bendera yang diikat hanya dengan batang bambu yang dibelah dua.
Bagaimana fakta sesungguhnya? Benarkah Pemprov yang memasang bendera tersebut?
1. Murni inisiatif warga setelah ikuti torch relay

Menurut Lurah Penjaringan Depika Romadi pemasangan bendera beberapa negara peserta Asian Games 2018 itu murni inisiatif sekelompok warga, yang merasa sayang jika bendera usai mengikuti Torch Relay Asian Games di kawasan Jakarta Utara hanya disimpan di rumah.
“Awalnya, mereka ini kan anak muda yang ikut konvoi torch relaynaik motor mengiringi pelari dari Waduk-Pluit-Kamal-Kapuk-Pejagalan-Penjaringan-Waduk. Setelah acara selesai, mereka membawa bendera-bendera ini, tapi tidak semua dibawa pulang, beberapa ada yang dikumpulkan,” kata Depika ketika ditemui di kawasan Jakarta Utara.
Depika menyebutkan ada beberapa orang yang berinisiatif ingin memasang bendera-bendera itu agar tak terbuang percuma. Hal tersebut juga diakui Muhammad Tamran, salah satu pemasang bendera yang akhirnya menjadi viral itu. Menurut dia, hal tersebut merupakan inisiatifnya dan beberapa warga lain.
“Ini inisiatif kami, gak ada dari pemerintah. Beli bambu itu juga pakai uang masing-masing. Kami sudah rencanakan ini, daripada terbuang percuma. Yang masang bendera macem-macem asalnya, ada dari warga RW 17 dan RW yang lainnya juga,” ujar Tamran.
2. Bendera sempat dicopot tapi sudah dipasang lagi
Karena menimbulkan pro dan kontra banyak pihak, petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) mencopot bendera-bendera yang sudah terpasang itu. Namun, bendera-bendera itu sudah dipasang lagi, setelah Lurah Penjaringan dapat instruksi dari Wali Kota Jakarta Utara.
“Jam 9 malam bendera ini udah dipasang lagi, saya juga lihat di Instagram Pak Anies mengapresiasi inisiatif warga,” kata Depika.
3. Tiang bendera memakai bambu karena dana terbatas
Tamran menjelaskan pemakaian bambu untuk tiang bendera yang dicat warna putih itu karena biaya yang terbatas.
“Ya, uangnya cuma cukup segitu. Jadi kami beli bambu panjang yang dibelah, biar semua bendera kebagian,” jelas dia.
4. Bendera yang dipasang hanya yang tersisa
Berdasarkan pantauan IDN Times di lokasi, hanya terdapat 28 bendera Negara Asian Games 2018 yang terpasang. Menurut pengakuan Depika yang diakui juga oleh Tamran, hal tersebut terjadi karena beberapa warga membawa pulang bendera tersebut, dan yang tersisa hanya bendera yang terpasang.
Sumber: IDNTIMES
Jika ada yang bertanya, "Etiskah menggunakan tiang bendera dari bambu untuk menyambut tamu negara?", kita semestinya balik bertanya,"Etiskah mempertanyakan ketulusan warga yang dengan bangga patungan untuk membeli tiang bambu?".