[PORTAL-ISLAM.ID] Jelang pendaftaran capres-cawapres pada 4-10 Agustus, pertemuan tingkat tinggi antarelite politik semakin intensif dilakukan. Salah satunya adalah pertemmuan antara Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto yang dijadwalkan pada Rabu (18/7) mendatang.
"Tanggal 18, kami siapkan pertemuan antara SBY dengan Prabowo, akan penuh kejutan," ujar Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/7), seperti dilansir kumparan.
Menurut Hinca, pertemuan tersebut merupakan kelanjutan dari 'diplomasi nasi goreng' yang terjadi pada Kamis , 27 Juli 2017 silam. Saat itu, SBY dan Prabowo ditemani elite partai masing-masing bertemu di Puri Cikeas.
Hinca menyebut, berbagai hal akan dibahas di pertemuan SBY-Prabowo di kediaman SBY di Mega Kuningan, Jakarta, mendatang. Termasuk soal kans koalisi serta opsi dukungan di Pilpres 2019.
"Ya kalau udah pilpres semua di situ kan (pembahasannya)," ucapnya.
Ada Yang Sangat Gelisah
Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean turut menanggapi soal rencana pertemuan antara SBY dan Prabowo Subianto.
Hal tersebut ia ungkapkan melalui akun Twitternya pada Senin (16/7/2018).
Ferdinand Hutahaean menyebut apabila ada pihak yang merasa gelisah terhadap pertemua dua petinggi partai tersebut.
Ia juga menyebut bahwa tujuan para pihak yang gelisah itu adalah untuk membuat gagal pertemuan Demokrat dan Gerindra.
"Rupanya ada yg SANGAT GELISAH dgn rencana pertemuan @SBYudhoyono dgn @prabowo , mk di isukan ke @Gerindra bahwa seolah @PDemokrat sdh deal ke @jokowi dgn tujuan agar pertemuan itu gagal.
Sy sampaikan bahwa Demokrat TIDAK BENAR sdh ke Jokowi mk direncakan bertemu dgn Prabowo."
"Ada operasi politik terbuka dan tertutup kpd @PDemokrat dan @Gerindra agar rencana pertemuan kedua partai gagal.
Demokrasi kita tak lagi sehat, sudah mahal jahat pula.
Inilah resiko ketika kekuasaan begitu menggiurkan bg sekelompok manusia hingga menghalakan segala cara."
Rupanya ada yg SANGAT GELISAH dgn rencana pertemuan @SBYudhoyono dgn @prabowo , mk di isukan ke @Gerindra bahwa seolah @PDemokrat sdh deal ke @jokowi dgn tujuan agar pertemuan itu gagal.— FERDINAND HUTAHAEAN (@LawanPoLitikJKW) 16 Juli 2018
Sy sampaikan bahwa Demokrat TIDAK BENAR sdh ke Jokowi mk direncakan bertemu dgn Prabowo.
Ada operasi politik terbuka dan tertutup kpd @PDemokrat dan @Gerindra agar rencana pertemuan kedua partai gagal.— FERDINAND HUTAHAEAN (@LawanPoLitikJKW) 16 Juli 2018
Demokrasi kita tak lagi sehat, sudah mahal jahat pula.
Inilah resiko ketika kekuasaan begitu menggiurkan bg sekelompok manusia hingga menghalakan segala cara