[PORTAL-ISLAM.ID] Direktur Pencapresan DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Suhud Alynudin menyatakan nasib koalisi PKS-Gerindra jelang pendaftaran Pilpres 2019 ditentukan pada 30 Juli nanti. Hubungan koalisi yang dijalin kedua partai sejak Pilpres 2014 bisa kandas bila tidak ada kesepakatan soal capres-cawapres.
"Tanggal 30 nanti akan ditentukan terkait nasib koalisi PKS dan Gerindra," kata dia usai menghadiri agenda diskusi publik di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu 28 Juli 2018
Suhud tidak menjelaskan secara gamblang apa saja indikator yang bisa membuat hubungan PKS dan Gerindra retak. Namun, dia menjelaskan, salah satu indikatornya terkait sembilan nama kader PKS yang diajukan ke Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto agar diusung sebagai cawapres.
"Ya itu salah satulah. Proses ini kan sudah panjang, dan bukan hanya faktor itu. Juga ada faktor lain. Ya jangan sampai pacarannya dengan siapa, nikahnya dengan siapa," kata dia.
Suhud mengakui, PKS memang belum pasti berkoalisi dengan Gerindra. Partainya menyiapkan beberapa opsi untuk menghadapi kemungkinan terburuk jelang pendaftaran peserta Pilpres 2019.
Kendati demikian, Suhud memastikan PKS tidak akan mendukung bakal capres pejawat Joko Widodo (Jokowi). Sikap ini juga telah ditunjukkan sejak Pilpres 2014 yang lalu dengan memosisikan diri sebagai parpol oposisi pemerintah bersama Gerindra.
"PKS yang pasti tidak dengan Pak Jokowi," tutur dia.
Sumber: TS