[PORTAL-ISLAM.ID] Hari ini, Rabu, 25 Juli 2018, linimasa media sosial twitter menjadi heboh. Beberapa akun oposisi besar yang giat menyuarakan gerakan #2019GanfiPresiden dibekukan (disuspend) oleh pihak Twitter.
Salah satu yang turut terkena suspend adalah Pengurus PP Muhammadiyah Mustofa Nahrawardaya. Ia pun memindahkan sementara aktivitas media sosialnya di akun twitter ke akun cadangan yakni @AkunTofa.
Pada keterangan profil @AkunTofa, Mustofa menulis, "Banyak yang ingin agar akun saya @NetizenTofa, dimatikan. Maka saya siapkan akun cadangan @AkunTofa." Tertulis bahwa akun tersebut sudah eksis di Twitter sejak Februari 2018 silam.
"Saya terbiasa mempersiapkan akun cadangan karena sudah lama diancam. Pertama dulu @TofaLemon hilang, dicuri. Dulu yang mencurinya bersamaan dengan mencuri email, mencuri Instagram, dan Facebook. Waktu itu menjelang 2017, menjelang Pilkada DKI. Sekarang jelang pilpres. Saya tahu itu dicuri dari pihak-pihak berkepntingan karena itu kan bunyi dari buzzer-buzzer lawan yang menyebut, 'Anda akan kami take down. Take down itu kan bahasa khas," tutur Mustofa saat dihubungi CNN, Rabu 25 Juli 2018.
Selain akun @TofaLemon, Mustofa mengatakan akun berikut miliknya yakni @MustofaNahra yang juga dicuri. Pada waktu itu, kata Mustofa, akun yang dicuri tersebut menyebarkan cuitan fitnah termasuk yang menyasar sejumlah tokoh di antaranya Fadli Zon. Setelah akun @MustofaNahra disebutnya dicuri, ia pun telah membuat akun baru yakni @NetizenTofa hingga kini setelah itu di-suspend dia berpindah ke akun cadangan lainnya.
Setelah bermigrasi sementara ke @AkunTofa, ia pun mengicaukan sejumlah pernyataan. Satu di antaranya ia menegaskan tak akan surut menggelorakan #2019GantiPresiden.
Mustofa mengaku belum melayangkan pertanyaan ke Twitter perihal pembekuan akun miliknya. Namun, sambungnya, itu akan coba dilakukan untuk mendapatkan kejelasan dan memastikan setelah di-suspend akun tersebut tak bisa disalahgunakan pihak lain yang bukan dirinya.
"Nanti saya coba laporkan ke Twitter untuk bertanya ada apa. Karena toh ada akun-akun twitter yang justru jahat seperti kakek detktif, joxzin yogya tapi masih tetap eksis," ujar Mustofa. "Kenapa saya yang akun resmi, kenapa ditutup. Itu akan saya tanyakan."
"Twitter men-takedown kan bukan inisiatif Twitter. Tapi, pasti ada laporan serius itu entah dari lembaga entah dari yang lain. Itu dugaan saya ada tekanan tertentu, ada permintaan tertentu," katanya.
Selain Mustofa Nahra, sederet akun oposisi yang vokal untuk menyuarakan gerakan #2019GantiPresiden juga terkena imbasnya. Berikut daftarnya.
[Rule: akunlamaπakunbaru]
@elfizal π @urangtaluk
@lisaahlan π @LisaAmartaTara
@wartapolitik π @warta_politik
@RajaPurwa π @RajaPurwa_
@JalalHusni π @KOLONEL_JH
@NetizenTofa π @AkunTofa
@RoninKhalid π belum
@JackVardan π belum
@Muslim_Bersatu1 π belum
@Ronin1948 π belum
@Do_Ra_Dong π belum
@radikalem π @radi_kalem
@maulinaantika π @maulinaaantika
@eliya_mkom π @komporeliya
Follow again!— Pamela Landy (@EVALockheart) July 25, 2018
[Rule: akunlamaπakunbaru]@elfizal π @urangtaluk @lisaahlan π @LisaAmartaTara @wartapolitik π @warta_politik @RajaPurwa π @RajaPurwa_
@JalalHusni π @KOLONEL_JH @NetizenTofa π @AkunTofa @RoninKhalid π belum
@JackVardan π belum
Fenomena pembekuan akun oposisi oleh pihak Twitter ini pun mengundang tanda tanya. Pasalnya beberapa waktu, media Internasional The Guardian sempat membongkar mengenai adanya operasi hitam 'pabrik' akun media sosial palsu yang dimotori oleh pendukung Ahok, namun mengapa kini yang disuspend justru akun oposisi?Follow again!— Pamela Landy (@EVALockheart) July 25, 2018
[Rule: akunlama π akunbaru]@Muslim_Bersatu1 π belum @Ronin1948 π belum
@Do_Ra_Dong π belum@radikalem π @radi_kalem @maulinaantika π @maulinaaantika @eliya_mkom π @komporeliya
Melihat hal ini, warganet pun berkomentar.Yang bongkar aib, The Guardian. Yang kebagian amplop karena buka aib, Ahoker yang namanya "Alex". Lha kok yang disuspend malah akun-akun oposisi.— wartapolitik (@warta_politik) July 25, 2018
Ini apa namanya...
Tolong Bu Susi. pic.twitter.com/InerrrPMNU
Turut berduka atas dibungkamnya kebebasan berekspresi melalui media sosial yg berakibat pada pingsan atau wafatnya akun teman2 yg meramaikan acara Ngopi bareng @Fahrihamzah dg hashtag #NgopiBarengFahri - sdh bbrp kali ini terjadi— Fahri Hamzah News (@kawanFH) July 25, 2018
Usul: officer @TwitterID kapan2 kita ajak ngopi
TO: sahabat, itu prihatin dan akun saya dalam 3 bulan ini stagnan...kita serahkan kepada @TwitterID untuk berbisnis...dan membangun demokrasi yg sehat... https://t.co/URhU08JndN— #2019HayyaAlalFalah (@Fahrihamzah) July 25, 2018
Twitter berpolitik https://t.co/plm9ggmzuH— AWAS santri oplosan! (@ssirah) July 25, 2018
Mungkin beliau dianggap terlalu kritis.#2019GantiPresiden— Mardani Ali Sera (@MardaniAliSera) July 25, 2018
Untuk #menghindarisuspend harusnya puja puji pemerintah. π https://t.co/N4sluUH8oq