[PORTAL-ISLAM.ID] Pagi itu, seluruh anggota, pimpinan dan staf BPIP berkumpul di istana. Mereka, mengundang seluruh awak media. Tindakan anarkis pendukung salah satu paslon di Kalbar, yang merusak warung dagangan, membuat onar, menebar teror dan ancaman disebabkan kekalahan jagoan mereka di Pilkada, tidak dapat dimaafkan.
Semua awak media, dengan berbagai latar telah mengarahkan seluruh sudut kamera kearah kerumunan Brahmana BPIP.
BPIP pun menyampaikan pernyataan sikap:
"Kami melihat, ada persoalan yang sangat serius yang sedang dialami bangsa ini. Kami, melihat demokrasi betapapun telah memberikan jaminan kepada segenap warga masyarakat untuk memilih pemimpin sesuai nurani, namun tetap saja ada pihak yang tidak mendapat mandat merusak keharmonisan dan kebhinekaan yang selama ini kita rawat dengan baik."
"Kami merasa prihatin, karena negara justru tidak hadir untuk melerai amuk kebhinekaan, dan seolah mengaminkan semua tindakan yang merusak nilai-nilai Pancasila."
"Kami juga melihat organ partai, tidak bertindak serius untuk menertibkan kadernya, serta objektif mendoktrin kadernya. Kader, selain didoktrin untuk memenangkan Pilkada seharusnya pula harus didoktrin untuk legowo menerima kekalahan."
"Terlebih lagi, belum ada rilis resmi lembaga pemilihan. Dan terhadap keberatan atas hasil ada Mahkamah Konstitusi yang akan mengadili."
"Berkaitan dengan itu semua, kami dari BPIP perlu memberikan pernyataan dan penegasan sbb:"
"Pertama, kami mengutuk keras tindakan anarkisme, menebar teror dan ancaman, yang tegas telah merusak nilai bangsa dan nilai kebhinekaan serta mencederai semangat dan jiwa Pancasila."
"Kedua, kami mendorong kepada negara melalui aparat penegak hukum untuk segera menindak pelaku penyebar teror, perusak dan pembuat onar, agar segera ditindak secara hukum berdasarkan ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku."
"Ketiga, kami menghimbau dan mengajak kepada segenap elemen anak bangsa untuk secara serius dan semangat penuh, menjaga nilai Pancasila agar dapat menjadi semangat dan jiwa perilaku setiap elemen anak bangsa."
Para awak media segera memberondong anggota BPIP dengan berbagai pertanyaan. Bahkan ada yang nyeletuk "apakah jika kasus serupa terjadi lagi anggota BPIP akan menolak gaji ratusan juta rupiah?". Salah seorang anggota BPIP yang aktif dalam dunia sosmed dengan penuh percaya diri menjawab: "bahkan, kami bersedia mundur".
Proses konferensi pers dan pembacaan pernyataan telah usai, anggota Badan Perkumpulan Ilusionis Pemula (BPIP), segera kembali ke kampung halaman masing-masing. Kondisi Kalbar (Kali Baru) pun berangsur pulih semula.
Selamat Datang di Negeri Dongeng. Bangun woy! Ngopi ngopi...
Oleh: Nasrudin Joha