[PORTAL-ISLAM.ID] Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo di Jalan Kepanduan II, Tambora Barat,yang berdiri di atas bekas lokalisasi pelacuran ini sempat menjadi primadona setelah diresmikan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), 22 Februari 2017 lalu.
Namun kini, kondisinya memprihatinkan. Beberapa fasilitas publik rusak, lokasinya sepi dan di beberapa dinding tampak coret-coretan.
Keadaan ini membuat para pembenci Gubernur DKI Jakarta yang baru, Anies Baswedan, berkhayal sembari berkoar-koar. Anies disebut melalaikan dan mengabaikan RPTRA Kalijodo tersebut.
Sayangnya, bukti tidak menyatakan demikian. Pada kenyatannya, hanya dua bulan setelah diresmikan, RPTRA Kalijodo menjadi kumuh dan kotor. Tentu ini terjadi jauh sebelum kepemimpinan di DKI berganti.
Sebuah akun media sosial twitter pun turut bercuit mengenai hal ini.
Jauh sebelum pak Anies dilantik, kondisi taman kalijodo memang sudah jadi kumuh— sketsagram (@sketsagram) July 21, 2018
Yg masih menjabat ketika itu mungkin udah gak sempet lagi ngurus lagi,
bisa juga sibuk persiapan pilkada..
Menanggapi hal ini, seorang warganet mengungkap bahwa menurut Kadis Kehutanan, biaya perawatan FPTRA Kalijodo menggunakan dana swadaya.Bulan februari diresmikan,— sketsagram (@sketsagram) July 21, 2018
Bulan aprilnya dikabarkan udah mulai kumuh
Usia hingar bingarnya cuma 2 bulan aja#justsaying pic.twitter.com/kP0XTf6Rjh
Lalu mengapa ujaran kebencian tersebut justru diarahkan kepada Anies Baswedan?Ato mungkin karna ga ada biaya perawatannya. Dulu yg msh jabat lbh seru gembor2 ngebangun tnp uang rakyat, tp keknya lupa masukin biaya perawatan. Mnrt Kadis Kehutanan katanya biaya tsb make dana swadaya— Andri Saputra (@thisisandri) July 21, 2018