[PORTAL-ISLAM.ID] Arnoud van Doorn, politisi muslim Belanda yang kini menjabat sebagai anggota Dewan Kota Den Haag secara mengejutkan memposting gambar #2019GantiPresiden.
Melalui akun twitternya @ArnoudvDoorn memposting sebuah gambar kartun berpeci memakai kaos tagar ##2019GantiPresiden mengacungkan jempol dan tulisan 'MANTAP'.
— Arnoud van Doorn (@ArnoudvDoorn) 2 Juni 2018
Akun @ArnoudvDoorn juga me-retwit balasan dari akun @may11june yang menambahi keterangan:
"When the leader doesn't fulfill his promises
When the law is broken and misused by the regime supporters
When our ulamas is criminalised
When Islam, ulama n opposition are bullied and slandered by the regime supporters
It's time to #2019GantiPresiden."
When the leader doesn't fulfill his promises— May #2019GantiPresiden (@may11june) 3 Juni 2018
When the law is broken and misused by the regime supporters
When our ulamas is criminalised
When Islam, ulama n opposition are bullied and slandered by the regime supporters
It's time to #2019GantiPresidenhttps://t.co/uLJqwgQJjS
Arnoud van Doorn juga mengganti avatar akun twitternya dengan gambar Syahidah Palestina Razan An-Najjar.
Arnoud van Doorn sendiri adalah seorang mantan politikus sayap kanan Belanda terkemuka yang berasal dari Partai Kebebasan (PVV) milik Geert Wilders.
Van Doorn dikenal dunia ketika menjadi produser dan pembuat film anti-Islam berjudul 'Fitna' yang kontroversial bersama sahabat dekatnya Geert Wilders, sebelum akhirnya memutuskan menjadi seorang muslim beberapa tahun kemudian setelah lebih mendalami ajaran Islam.
Kini ia menjabat sebagai anggota Dewan Kota Den Haag dari partai PvdE, Presiden Yayasan Dakwah Eropa, Duta Besar dari Hubungan Pesohor untuk Asosiasi Dawah Kanada di Eropa.
Arnoud membuat kejutan bagi masyarakat dan Geert Wilders secara khusus ketika mengumumkan keislamannya pada tahun 2013. Hal ini dikarenakan ia adalah wakil ketua dalam partai anti-Islam Belanda, juga andilnya dalam produksi film Fitna yang memicu kontroversi di berbagai belahan dunia.
Dalam laman twitternya ia menyatakannya sebagai memulai langkah baru.
“Saya bisa memahami orang-orang yang skeptis dengan pilihan saya (masuk Islam-red), yang bagi sebagian orang tak diharapkan,” kata Arnoud pada Al Jazeera.
“Ini adalah keputusan besar yang sama sekali tak bisa saya anggap enteng.”
Dia mengaku, rekan-rekan di lingkaran dalam partainya sudah lama mengetahui ia secara aktif meneliti Alquran, Hadis, Sunnah, dan tulisan tentang Islam lainnya.
“Sudah hampir setahun lamanya. Saya juga sering berdiskusi dengan umat muslim tentang agama mereka.”
Arnoud mengaku, kerap mendengar begitu banyak cerita negatif tentang Islam. “Tapi saya bukan orang yang mengikuti pendapat orang lain tanpa melakukan kajian sendiri,” ujarnya.
Setelah masuk Islam, segera ia melakukan ibadah Haji ke Arab Saudi dan mengunjungi Masjid Nabi untuk menyampaikan permohonan maaf dan penyesalannya dihadapan para ulama disana atas keterlibatannya dalam usaha menyebarkan kebencian atas Islam.
Dia mengatakan bahwa reaksi umat muslim di seluruh dunia terhadap filmnya, membuatnya tertarik belajar lebih dalam yang berujung dengan keputusannya memeluk agama Islam.
Ia menyatakan, “Sampai sekarang saya masih sangat menyesal karena telah mendistribusikan film (Fitna) itu. Saya merasa bertanggung jawab untuk memperbaiki kesalahan yang telah saya lakukan pada masa lalu." Langkahnya ini diikuti putra tertuanya yang memeluk Islam pada 2014 setelah melihat perubahan ayahnya semenjak memeluk Islam. [wikipedia]