[PORTAL-ISLAM.ID] Nilai tukar Rupiah semakin rontok. Dolar Amerika Serikat (AS) sore ini semakin menguat. Dikutip dari Reuters, Kamis (28/6/2018), dolar AS berada di level Rp 14.390.
Mata uang Paman Sam terus mengalami penguatan sepanjang hari ini. Pagi tadi, dolar AS berada di level Rp 14.277.
Dolar AS bergerak dari Rp 14.173 dan melonjak ke level tertingginya di Rp 14.270. The Greenback kemudian sempat turun lagi ke Rp 14.255 dan naik lagi hingga Rp 14.275.
Dolar AS kemudian bergerak naik ke level Rp 14.302 dan terus menanjak hingga Rp 14.355. Meski sempat melemah di level Rp 14.309, mata uang AS ini kembali menunjukkan tren penguatan hingga Rp 14.390.
Rontoknya Rupiah diikuti laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tumbang sebesar 2 persen pada penutupan perdagangan saham hari ini (28/6/2018). IHSG masih berkutat di zona merah terseret pelemahan kurs rupiah yang tembus di kisaran 14.300 per dolar Amerika Serikat (AS).
IHSG ditutup anjlok 120,23 poin atau 2,08 persen ke level 5.667,319. Indeks LQ45 tercatat melemah dalam sebesar 2,22 persen ke level 881,021.
Ekonom senior, Didik J Rachbini menyebut pelemahan rupiah ini tak tertolong meskipun sudah ada intervensi dari Bank Indonesia.
"Sudah ada intervensi tapi rupiah tetap lemah. Apa yang kita bayangkan beberapa minggu atau beberapa bulan ke depan?" ujar Didik J Rachbini melalui akun twitternya.
Hal mengerikan disampaikan Faisal Basri.
"Secara tahunan, nilai tukar rupiah pada 2018 (Sampai 26 Juni 2018) mencapai titik terendah sepanjang sejarah," kata ekonom senior ini.
Sudah ada intervensi tapi rupiah tetap lemah. Apa yang kita bayangkan bbrp minggu atau bbrp bulan ke depan? pic.twitter.com/xETbCikeF1— DIDIK J RACHBINI (@DJRachbini) 27 Juni 2018
Secara tahunan, nilai tukar rupiah pada 2018 (Sampai 26 Juni 2018) mencapai titik terendah sepanjang sejarah. pic.twitter.com/9fiUCJr7A3— Faisal Basri (@FaisalBasri) 27 Juni 2018