(Foto: JPNN)
[PORTAL-ISLAM.ID] Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudi Latif, secara mengejutkan mengundurkan diri dari jabatannya pada hari ini, Kamis 7 Juni 2018.
Ihwal pengunduran diri dari Kepala BPIP itu disampaikan Yudi Latif melalui akun Facebooknya.
Seperti diketahui, setahun lalu 7 Juni 2017, Yudi Latif dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Kepala (Pelaksana) Unit Kerja Presiden-Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP). Pada Februari 2018 UKP-PIP bertransformasi menjadi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dimana Yudi Latif tetap menjabat sebagai Kepala BPIP.
Pada 23 Mei 2018, Presiden Jokowi menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 42/2018 tentang Hak Keuangan dan Fasilitas Pejabat BPIP. Perpres ini bikin heboh publik tanah air lantaran gaji Ketua Dewan Pengarah BPIP, Megawati, mencapai Rp 112 juta/bulan. Juga Anggota Dewan Pengarah BPIP seperti Prof Mahfud MD digaji total Rp 100 juta/bulan.
Di tengah hiruk pikuk BPIP ini, tiba-tiba Yudi Latif mengucapkan pamit untuk mundur dari jabatan Kepala BPIP dengan gaji yang lumayan besar walau tak sebesar Mahfud MD dkk.
Pengunduran diri Yudi Latif ini mendapat apresiasi luas dari publik.
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun menyambut baik mundurnya Yudi Latif dari lembaga BPIP. Menurutnya lembaga semacam BPIP memang tidak dibutuhkan.
"Yudi Latief mundur? Saya tak kaget. Seorang moralis seperti dia tak akan betah berlama-lama di suatu lembaga semacam BPIP, yang bagi saya sendiri memang tak dibutuhkan. Pancasila harus hidup dari masyarakat secara bottom up, tidak top down dari negara. Negara cukup memberi contoh baik. Salut Yudi🙏," kata Refly Harun melalui akun twitternya @ReflyHZ, Jumat (8/6/2018).
Yudi Latief mundur? Sy tak kaget. Seorang moralis sprt dia tak akan betah berlama-lama di suatu lembaga semacam BPIP, yg bagi sy sendiri memang tak dibutuhkan. Pancasila hrs hidup dr masy scr bottom up, tdk top down dr negara. Negara cukup memberi contoh baik. Salut Yudi🙏— Refly Harun (@ReflyHZ) 7 Juni 2018
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut apa yang dilakukan Yudi Latif itulah cermin Pancasilais.
"Apa yang dilakukan oleh Yudi Latief saya kira sangat Pancasilais. Mundur ketika ada yang tidak benar dan tidak sanggup menangani, tanpa perlu mati2an merangkai kata pembenaran," ujar Dahnil A Simanjuntak di akun twitternya (@Dahnilanzar).
Dahnil sepertinya menyinggung Prof. Mahfud, yang membela diri soal gaji 100 juta dengan menyampaikan kultwit di twitter beberapa waktu lalu saat awal heboh gaji fantastis pejabat BPIP.
Apa yang dilakukan oleh Yudi Latief saya kira sangat Pancasilais. Mundur ketika ada yg tidak benar dan tidak sanggup menangani, tanpa perlu mati2an merangkai kata pembenaran.— Dahnil A Simanjuntak (@Dahnilanzar) 8 Juni 2018
Pak Yudi tetap menjaga integritas dan moralitas, tidak haus kekuasaan, BEDA dengan anggota pengarah bpip, haus kekuasaan dgn 1001 pembenaran, mereka telah tereduksi, tidak pantas menjadi tokoh...— PEMERHATI DESA (@PEMERHATI_DESA) 8 Juni 2018
Setuju Bang,kita rakyat yg selama ini menjaga dan mengamalkan pancasila tdk pernah minta bayaran..!!— #2019GantiPresiden (@AzizTukijo) 8 Juni 2018
Itu hanya pemborosan anggaran yg sebenarnya tdk perlu..!!
Ayo prof @mohmahfudmd tunjukkan bahwa prof adalah kesatria— rezim200 (@pentilbeko) 8 Juni 2018
ga perlu gelar profesor utk bisa bersikap seperti itu
— JEMPOL NKRI (@Ikhwanspd) 8 Juni 2018
Salut untuk Mas Yudi Latif yg mundur dari jabatan Kepala BPIP dan Mas Anies Baswedan yang dengan gagah berani membabat habis kemaksyiatn di DKI dan menyegel semua bangunan liar tanpa ijin di pulau reklamasi. Mereka sangat paham apa yang harus dilakukan. #2019GantiPresiden
— MUSTOFA NAHRAWARDAYA (@NetizenTofa) 8 Juni 2018