[PORTAL-ISLAM.ID] Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane meminta Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mencopot Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Paulus Waterpaw dan Wakapolda Kepulauan Riau Brigjen Pol Yan Fitri karena tidak dapat menjaga netralitasnya sebagai anggota Polri dalam Pilgub Sumatera Utara.
“Dalam kasus Kapolda Sumut dan Wakapolda Kepri, kedua pejabat Polri itu melakukan pertemuan dengan tokoh dan kader partai yang sama, yakni PDIP. Kapolda Sumut hadir dalam acara PDIP dan foto bersama serta menunjukkan dua jari. Sementara Wakapolda Kepri bertemu dengan pimpinan PDIP setempat dan timses Paslon,” beber Neta, seperti dilansir kantor berita RMOL, Senin (2562018).
Polisi udah mirip sayap partai aja. Miris pic.twitter.com/OUtpXSHDgb
— Jalan Ketiga (@panca66) 25 Juni 2018
Menurut Neta, dua Pati Polri tersebut melanggar Pasal 4 dan Pasal 6 tentang 13 Pedoman Netralitas Polri Dalam Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 yang dikeluarkan Kapolri Tito Karnavian pada 16 Januari 2018.
Dalam pasal 4, anggota Polri dilarang menghadiri, menjadi pembicara/narasumber pada kegiatan deklarasi, rapat, kampanye, pertemuan politik, kecuali di dalam melaksanakan pengamanan yang berdasarkan surat perintah tugas. Sedangkan Pasal 6 menegaskan, anggota Polri dilarang melakukan foto bersama dengan pasangan calon kepala/wakil kepala daerah/caleg.
IPW berharap Kapolri bersikap tegas dan konsisten pada Pedoman yang sudah dikeluarkannya agar sebagai pimpinan tidak dilecehkan bawahannya. Sikap tegas itu adalah dengan cara mencopot Kapolda Sumut dan Wakapolda Kepri dan menggantikannya dengan pejabat kepolisian yang mampu menjaga netralitasnya.
Neta menambahkan, dalam kondisi apa pun Polri harus tetap profesional dan mampu menjaga netralitasnya. Tujuannya agar masyarakat percaya pada Polri dan tidak terjadi benturan di akar rumput akibat pemihakan Polri dalam Pilkada.
Sumber: http://politik.rmol.co/read/2018/06/25/345037/IPW:-Kapolda-Sumut-Dan-Wakapolda-Kepri-Tidak-Netral,-Harus-Dicopot-
Foto Kapolda Sumut bersama PDIP dan salam dua jari menjadi viral di sosial media dan dinilai sebagai bentuk kampanye terselubung.
Hal ini lantaran pasangan nomor urut dua adalah Djarot-Sihar yang diusung PDIP di Pilgub Sumut yang akan digelar 27 Juni 2018 besok.
#SBYTantangTNIPolisiBIN— ElSang (@elfizal) 23 Juni 2018
Kapolda SUMUT!!
Netralkah?
Ketakutan @SBYudhoyono terkait turut campurnya institusi yg seharusnya mengamankan pilkada ternyata terjawab di beberapa daerah.
Setelah Maluku, kini kapolda SUMUT tampak mengacungkan dua jari
NGAKU NETRAL @DivHumas_Polri ?? pic.twitter.com/R8vCvaajQ1