[PORTAL-ISLAM.ID] Katib Aam (Sekjen) Suriyah PBNU KH Yahya Cholil Staquf hadir di Israel di acara diskusi yang diadakan organisasi Yahudi Amerika (American Jewish Committee/AJC) pada hari Minggu (10/6/2018) di Yerusalem.
Acara diskusi dipandi moderator Rabi David Rosen yang juga salah seorang Direktur di Forum Global AJC.
Alih-laih menyuarakan Hak-Hak Kemerdekaan Palestina, bahkan kata 'Palestina' pun tak terucap, malah yang disampaikan tentang penafsiran ulang Al-Qur'an dan Hadits agar terjalin hubungan harmonis Yahudi-Muslim.
Rabi David Rosen: Jadi itu menurut anda, menurut saya anda menunjukan bahwa mungkin untuk menafsirkan teks-teks tertentu dalam Qur'an tidak boleh sembarangan begitupula dengan hadits yang kadang-kadang bisa sangat... bermasalah. Sehingga memungkinkan untuk menafsirkannya dengan cara yang tidak akan mengganggu hubungan antara muslim dan yahudi?
Yahya Cholil Staquf: Bukan hanya mungkin, tetapi itu HARUS, karena setiap diturunkannya ayat Qur'an berkaitan dengan konteks realitas tertentu pada waktu itu. Dan juga Nabi Muhammad ketika dia mengatakan sesuatu (Hadits), yang dia katakan itu dalam kaitannya dengan suatu peristiwa pada saat itu. Sehingga Qur'an dan Hadits pada dasarnya adalah DOKUMEN SEJARAH yang berisi bimbingan moral dalam menanggapi situasi tertentu. Ketika situasi dan realitas berubah, maka anda tahu, perwujudan semangat moralitas HARUS DIRUBAH juga.
Berikut cuplikan videonya...
Katanya berdiri utk Palestina— Eko Widodo (@ekowBoy) 11 Juni 2018
Kok malah mau rubah isi Quran yg menyinggung kaum yahudi
Katanya misi kemanusiaan
Kok malah jelek-jelekin agama sendiri, Quran dokumen sejarah yg wajib dirubah
Citra Indonesia di mata rakyat Palestina ternoda ulah penghianat pic.twitter.com/Vch9oJmpMC