[PORTAL-ISLAM.ID] Seorang pengamat membandingkan aksi anarkis massa PDIP terhadap media Radar Bogor dengan massa FPI yang juga beberapa waktu lalu sebelumnya (16 Maret 2018) mendatangi TEMPO dan berdialog akibat karikatur yang menghina Habib Rizieq.
"Jika dilihat cara-cara FPI yang mendatangi kantor media terkait isi pemberitaan, yang bisa berdialog tanpa anarki, tanpa merusak dan memukul. Maka boleh dikata anggota FPI lebih baik dari kader-kader PDIP yang menyerang Radar Bogor. Memalukan !!" ujar Ferry Koto, pengamat publik di sosial media, Jumat (1/6/2018).
Jika dilihat cara2 FPI yg mendatangi kantor media terkait isi pemberitaan, yg bisa berdialog tanpa anarki, tanpa merusak dan memukul. Maka boleh dikata anggota FPI lebih baik dr kader2 PDIP yg menyerang radar Bogor.— Ferry Koto (@ferrykoto) 31 Mei 2018
Memalulan !!
Cc @gm_gm @budimandjatmiko @pramonoanung
Kok main fisik ya, merusak properties, main pukul, dialog dan musyawarahnya mana?— ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤ (@RajaPurwa) 31 Mei 2018
Bro, dari 2 video dibawah ini, antara kader PDIP dan FPI, dua2nya sama2 geruduk kantor media masa
Setuju kah kader PDIP lebih anarkis drpd FPI 👉 RT and like#2019GantiPresiden pic.twitter.com/I7IVDRDmcz
Sekitar seratus orang kader dan simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendatangi kantor media Radar Bogor di Jalan KH. R. Abdullah Bin Muhammad Nuh, Tanah Sareal, Kota Bogor pada Rabu (30/5/2018). Massa marah dan memukul staf kantor yang bertugas.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Mereka berang karena pemberitaan yang diterbitkan Radar Bogor pada pagi harinya dengan judul "Ongkang-ongkang Kaki Dapat Rp112 juta".
"Mereka datang dengan marah-marah, membentak, mengejar staf kami yang ada di depan, dan merusak dengan sengaja properti kami," kata Pemimpin Redaksi Radar Bogor Tegar Bagja.
Selain membentak dan memaki, massa juga sempat melakukan dorong-dorongan terhadap Tegar dan sejumlah karyawan. Bahkan seorang staf Radar Bogor dipukul oleh pihak PDIP saat keributan itu pecah.
"Secara fisik, satu orang staf kami ada yang dipukul tapi ditangkis. Itu terjadi di belakang Aula Radar Bogor di lantai satu. Saya juga didorong-dorong," ujar Tegar.
Massa PDIP memaki-maki dan merusak properti.
"Mereka merusak properti kami, meja rapat hancur, kursi dibanting-banting, saya enggak tahu maksudnya itu apa. Bulan ramadan enggak bisa menahan emosi," katanya.
Tegar menyayangkan peristiwa kekerasan dan perusakan oleh kader dan simpatisan PDIP di kantor Radar Bogor. Menurutnya hal itu justru menunjukkan sikap partai yang buruk. Dia berharap peristiwa ini tidak terulang dan tak terjadi di manapun.
Link: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180531054745-20-302388/massa-pdip-marah-di-kantor-radar-bogor-staf-dipukul
Beginilah cara Tuhan menunjukkan kebenaran. Insyaallah , rakyat bisa membedakan.
— mas bams (@bambangsknt) 1 Juni 2018
FPI garang bahkan brutal dalam retorika namun santun dalam adab.
— Lembah Serigala (@indoflanker) 1 Juni 2018
Ternyata FPI lebih paham pancasila
— yakobus (@Antobrain3) 1 Juni 2018