(Ketum PDIP Megawati dan Sekjen. Foto: Google)
[PORTAL-ISLAM.ID] Pilkada Serentak 2018 digelar hari ini, Rabu (27/6/2048), di 171 wilayah, termasuk 17 pemilihan gubernur (pilgub).
Dari hasil quick count yang dirilis berbagai lembaga survei yang disiarkan secara LIVE oleh beberapa stasiun TV swasta nasional, ada fenomena beberapa calon kepala daerah yang diusung PDIP kalah.
Di Pilgub Sumatera Utara, pasangan Djarot-Sihar yang diusung PDIP kalah dari pasangan ERA-MAS.
Di Pilgub Jawa Barat, pasangan yang diusung PDIP Tubagus Hasanuddin - Anthon Charliyan (HASANAH) bukan hanya kalah tapi menduduki posisi buncit dari empat pasangan.
Di Pilgub Kalimantan Barat, PDIP yang merupakan petahana gubernur selama dua periode, pasangan yang diusung Karolin Margret Natasa-Suryadman Gidot kalah dari Sutarmidji-Ria Norsan yang diusung Golkar, PKS, PKB, Nasdem, Hanura.
Di Pilgub Kalimantan Timur, pasangan yang diusung PDIP Rusmadi Wongso dan Irjen Safaruddin kalah dari pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi yang diusung Gerindra, PKS dan PAN.
Di Pilgub Jawa Timur, pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno yang diusung PDIP kalah dari pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak.
Di Pilgub Jawa Tengah, PDIP masih meraih kemenangan. Namun perolehan petahana Ganjar tak sesuai prediksi lembaga survei yang bakal menang sangat telak. Justru yang mengejutkan pasangan Sudirman-Ida mampu melejit meraih lebih dari 40%. Padahal Jateng basis kuat PDIP dan hanya ada dua calon yang maju. Artinya basis PDIP di Jateng ikut tergerus.
Merlihat beberapa fenomena keoknya PDIP di Pilkada Serentak 2018, bahkan di beberapa wilayah kunci PDIP, maka akan berdampak signifikan melorotnya Jokowi dan semakin melajunya #2019GantiPresiden.