[PORTAL-ISLAM.ID] Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono meminta aparat Polri dan TNI untuk bersikap netral di Pilgub Jawa Barat 2018. SBY mengungkapkan tidak ingin kejadian tidak menyenangkan yang sempat terjadi di Pilgub DKI Jakarta 2017 terjadi lagi.
Sebagaimana diketahui, pasangan yang diusung oleh Demokrat di Pilgub DKI Jakarta, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sylviana Murni kalah pada putaran pertama. SBY mengakui pihaknya dengan lapang dada menerima kekalahan tersebut, meski ia tetap merasa ganjil atas pemeriksaan yang melibatkan Sylviana Murni atas dugaan kasus korupsi. Apalagi, pemeriksaan itu dilakukan saat pilkada masih berlangsung.
"Selama masa kampanye, Ibu Sylviana berkali-kali dipanggil kepolisian dan lain-lain yang tidak patut saya sampaikan di sini. Sudah saya laporkan ke Polri, hingga hari ini tidak ada kelanjutannya. Kalau mantan presiden melaporkan tidak ditanggapi, apalagi rakyat jelata," kata SBY di Hotel Santika, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (23/6/2018).
Tidak hanya itu, SBY juga menyayangkan penggeledahan rumah dinas mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, yang dilakukan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat. Ia heran mengapa hanya rumah calon yang diusungnya saja yang digeledah, sementara rumah calon pasangan yang lain tidak digeledah.
"Di Jawa Barat yang baru saja saya dengar, apa harus rumah dinas mantan Wakil Gubernur digeledah, diperiksa oleh Penjabat Gubernur? Mengapa hanya pasangan ini, mengapa pasangan lain tidak?" ujarnya heran.
Sebagaimana diketahui, mantan Wagub Jabar Deddy Mizwar diusung oleh Partai Demokrat di Pilgub Jabar 2018 ini.
"Oleh karena itu, demi jujur dan adilnya pilkada serentak ini, saya mohon dengan segala kerendahan hati netrallah negara, netrallah BIN, Polri, dan TNI," tegasnya.
SBY pun berharap agar masyarakat berani menolak semua tindak kecurangan, khususnya ketidaknetralan.
"Biarlah rakyat menggunakan kedaulatannya memilih siapa yang diyakini untuk memimpin," pungkasnya.
Sumber: Kumparan