[PORTAL-ISLAM.ID] Captain Indonesia Oktoberiandi, SH, pensiunan muda Perwira Penerbang TNI AU ini menyesalkan pernyataan PSI yang menolak meminta maaf dan mencabut video yang diduga mendiskreditkan dan melakukan fitnah terhadap Presiden Soeharto dan keluarga.
Hal tersebut disampaikan Okto yang juga Ketua DPP Pemuda Berkarya Selasa, 5 Juni 2018.
"Saya sangat menyesalkan pernyataan PSI yang menolak meminta maaf ke publik khususnya keluarga Cendana atas fitnah yang telah dilakukan mereka," ujar politisi muda asal Riau Ini.
Sarjana Hukum Universitas Suryadarma itu juga menegaskan, konten video viral tersebut berisi fitnah.
"Konten video tersebut jelas dan terang berisi fitnah yang sangat keji terhadap Presiden Soeharto dan keluarga, karena tidak sesuai dengan kebenarannya," tandasnya.
Ketua Umum Angkatan Muda Partai Berkarya (AMPB) ini menambahkan, pihaknya sudah menyiapkan langkah-langkah teguran serta mendesak pihak PSI meminta maaf.
"Itu pasti. Pertama kita sudah mencoba secara persuasif agar mereka meminta maaf dan mengakui kekeliruan mereka. Tapi mereka menolak," ujarnya.
"Kedua, kita akan melaporkan ke Bawaslu. Ini jelas kampanye hitam di tahun-tahun Pemilu ini," tambah mantan Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Berkarya ini.
"Ketiga, kita akan lapor juga ke Polda Metro Jaya atau Bareskrim Polri secara pidana bahkan perdata. Unsur pidananya memenuhi kok, jelas ada fitnah, ada pencemaran nama baik dan melanggar UU ITE, itu pidananya berlapis," tukas mantan Pilot Hercules TNI AU yang sekarang aktif di dunia politik ini.
Dalam kesempatan tersebut, Captain Indonesia Oktoberiandi mengingatkan kader-kader PSI agar menjauhi fitnah untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
"Sesama politisi, saya mengingatkan rekan-rekan kader PSI bahwa fitnah lebih kejam daripada membunuh. Saya ulangi lagi, bahwa fitnah lebih kejam daripada membunuh. Jauhilah fitnah, jika kita benar-benar ingin menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ini," pesan alumni Pondok Pesantren Islamic Center Kampar ini.
Sumber: nusanews