[PORTAL-ISLAM.ID] Adegan keran tangki air raksasa dan pesawat-pesawat tempur yang berubah menjadi pesawat pemadam yang mengosongkan air dari kantongnya menjadi pemandangan umum di permukiman-permukiman Yahudi di pinggiran Jalur Gaza. Sementara secara ekonomi Israel mengalami kerugian besar akibat layang-layang api (الطائرات الورقية) yang diterbangkan dari Jalur Gaza.
Para pemuda Gaza berhasil merubah layang-layang (pesawat kertas) dan balon dari alat permaian dan hiburan menjadi sarana mengirim api ke wilayah yang dikuasai penjajah Zionis di timur Jalur Gaza, dengan tujuan untuk mengganggu dan membingungkan penjajah Zionis dengan sarana sederhana, sebagai upaya untuk mendapatkan hak minimal mereka yang dirampas penjajah Zionis, seperti hak untuk hidup dan pulang kembali ke kampung halamanya yang diduduki penjajah Zionis, yang dijamin oleh piagam dan perjanjian internasional.
Pemuda Palestina mulai menggunakan sarana ini beberapa hari setelah dimulai pawai kepulangan akbar pada 30 Maret 2018 lalu. Para pemuda meluncurkan pesawat kertas dan balon yang membawa api sebelumnya akhirnya jatuh di ladang dan lahan Zionis di dekat pagar perbatasan dengan Jalur Gaza.
[Kebakaran hebat akibat Layang-layang Palestina di wilayah Sderot, kota di bagian barat Negev, Distrik Selatan, jajahan Israel, dengan jumlah penduduk sebesar 24.000 jiwa]
Kerugian besar
Senin (18/6/2018), sumber militer Zionis kepada surat kabar Zionis Ma’arev menyatakan bahwa kerugian yang disebabkan oleh pesawat kertas ini lebih besar dari pada kerugian perang 2014. Dia menjelaskan bahwa kerugian akibat pesawat kertas ini melampaui prediksi politis dan strategis.
Sumber militer Zionis ini menjelaskan bahwa para peluncur pesawat kertas mengetahui kapan dan dari mana mereka meluncurkannya. Selain itu mereka berhasil mengerahkan pesawat-pesawat kertas tersebut di udara. Sehingga menyebabkan kerugian yang tidak berakhir bagi permukiman-permukiman Yahudi dekat Jalur Gaza.
Meskipun senjata ini tampaknya ironis, jika dibandingkan dengan besarnya jet tempur F-16, Fighter Falcon dan tank-tank besar "Israel", namun pesawat kertas Palestina tersebut sangat efektif dengan hasil mengagetkan. Menurut pihak berwenang "Israel", pesawat-pesawat kertas tersebut telah mengubah sekitar seribu hektar lahan subur dan cagar alam menjadi abu dalam beberapa pekan terakhir, hal ini menyebabkan kerusakan lebih dari dua juta euro.
Bahasa kerugian juga diungkapkan oleh Menteri Perang Zionis, Avigdor Lieberman, yang baru-baru ini menyatakan bahwa sekitar 600 pesawat kertas telah diterbangkan dari Jalur Gaza. Militer penjajah Zionis berhasil menghadang 400 buah, sementara 200 lainnya membakar 9.000 hektar tanaman dan hutan. Hal ini telah meningkat secara signifikan selama beberapa hari terakhir, bersamaan dengan meningkatnya pengalaman para peluncur pesawat kertas dan balon api dari Jalur Gaza.
20 pesawat kertas tiap hari
Sementara itu surat kabar Yedeot Aharonot mengatakan bahwa pesawat kertas dan balon yang diterbangkan dari Jalur Gaza meningkat dari 10 menjadi 20 buah setiap harinya. Hal ini jelas menambah luas lahan pertanian yang terbakar di permukiman-permukiman Yahudi di pinggiran Jalur Gaza.
Laporan dari saluran TV2 Zionis memperkirakan bahwa luas lahan pertanian yang terbakar akibat pesawat kertas ini setara dengan seperempat luas lahan yang ditanami di perbatasan dengan Jalur Gaza.
[Kebakaran hebat akibat Layang-layang Palestina di wilayah Sderot, kota di bagian barat Negev, Distrik Selatan, jajahan Israel, dengan jumlah penduduk sebesar 24.000 jiwa]
Laporan itu mengutip pernyataan walikota Negev bagian barat, Danny Ben David, yang menyatakan bahwa "layang-layang api tersebut telah menyebabkan kehancuran ribuan hektar, senilai ratusan ribu syekel Israel". Dia menggambarkan kerugian ini sebagai "perang sesungguhnya". Dia mengatakan, "Tentara Israel tidak memiliki sarana untuk menghadapinya.”
Sabtu lalu media Israel mengatakan bahwa pesawat-pesawat kertas ini untuk pertama kalinya sudah sampai ke Nagev barat sejauh 16 kilometer dari Jalur Gaza. Ini adalah jarak yang pernah dijangkau oleh roket perlawanan palestina sebelumnya yang dihadang oleh sistem pertahanan rudal Israel Kubah Besi.
Gelombang kerugian semakin menyebar hingga menimpa produksi madu. Menurut surat kabar "Israel Hume”, Selasa (19/6/2018), 100 sel petani lebah "Israel" di pinggiran Gaza rusak akibat kebakaran yang disebabkan oleh layang-layang api yang diterbangkan dari Jalur Gaza.
Surat kabar itu mengatakan, sel-sel ini seharusnya bisa diproduksi selama dua bulan terakhir yang bisa menghasilkan antara 3-5 ton madu, tetapi dengan kebakaran yang terjadi, kerugian diperkirakan mencapai ratusan ribu syekel.
Disebutkan bahwa mayoritas permukiman "Israel" yang bersebelahan dengan Jalur Gaza, pada dasarnya adalah permukiman pertanian, memiliki lahan pertanian yang luas dan mudah terbakar, penjajah Zionis menderita kerugian besar sejak munculnya pesawat-pesawat kertas ini di langit Jalur Gaza. (PIP)
[Video - Kebakaran hebat akibat Layang-layang Palestina di wilayah Sderot, kota di bagian barat Negev, Distrik Selatan, jajahan Israel, dengan jumlah penduduk sebesar 24.000 jiwa]