[PORTAL-ISLAM.ID] Entah apa yang ada dalam benak Yunarto Wijaya saat bercuit dan membandingkan Neno Warisman dengan Menteri Susi Pudjiastuti.
Yunarto yang dikenal sebagai Direktur Eksekutif Lembaga Survey Charta Politika, ujug-ujug bercuit membandingkan artis senior Neno Warisman dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Saya gak tau neno warisman sama susi pudjiastuti lebih religius mana karena hanya Tuhan yg bisa menilai (setau saya).. Tapi sbg warga negara, saya taunya susi jauh lbh punya kontribusi buat negara ini dibanding neno... :)— Yunarto Wijaya (@yunartowijaya) June 7, 2018
Tak disangka-sangka, cuitan itu ditanggapi dengan serius dan keras oleh seorang fungsionaris DPP Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana. Panca, begitu pria berdarah Minang ini disapa, dengan berani membela kehormatan Neno yang dilecehkan habis-habisan oleh akun-akun yang merespon cuitan Yunarto.
Semua orang punya kontribusi untuk negeri termasuk anda dengan pengamatan partisan dan survey anda. Konstitusi menjamin setiap WN untuk berpendapat. Jangan kait2an dengan agama apalagi anda bukan muslim. Saya sering ingatkan soal Kristen/Cina radikal tak kalah bahaya— Jalan Ketiga (@panca66) June 7, 2018
Ultimatum Panca pun direspon warganet lain.
Yuniarti.. camkan itu. Tak usah main 2 dg issue yg sensitif. Ingat Ahok.. tar jadi makin blunder mewek loe..— El Nuevo Presidente (@handoko_bepe) June 7, 2018
Ngapain juga @yunartowijaya bandingkan religiusnya susi vs neno ? Lebih baik ukur saja kualitas religinya Ivone Kurniawan yg jauh lebih dia kenal..iseng amat sih lo ?— 2019 KARTU MERAH (@aliakbar_62) June 7, 2018
Kemarin maen kata "saya pancasila" sekarang maen narasi "kontribusi buat negara".... kalo surveyor sdh kebeli itu gak ada nilai kontribusi buat negara, tapi kontribusi pd junjungannya..tak jauh beda dg kaum intelektual jual diri
— tukangoceh (@budithea01) June 7, 2018
Belakangan, nama Neno Warisman memang santer menjadi buah bibir setelah perempuan yang kini aktif dalam dakwah Islam dan tergabung dalam gerakan #2019GantiPresiden menjadi korban fitnah di dunia maya.