[PORTAL-ISLAM.ID] Polemik hak keuangan jumbo pejabat Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) masih terus bergulir.
Beberapa acara diskusi pun mengangkat tema mengenai besarnya hak keuangan para sesepuh yang dinilai paling memahami Pancasila ini.
Berbeda dengan pemerintah yang merasa perlu memberikan penghargaan berupa hak keuangan, Rocky Gerung menyatakan Pancasila yang sesungguhnya merupakan kumpulan pikiran dunia yang diformulasikan oleh Bung Karno sehingga didapatkan lima sila, kini hanya menjadi sekadar sebuah slip pegawai.
“Tetapi sekarang Pancasila itu sekadar sebagai slip gaji pegawai. Jadi ada ideologi yang kita bilang kembali ke Pancasila. Kembali ke mana? kembali ke APBN? Kan kembali tentang ide bernegara,” ucap Rocky.
“Yang dibicarain hari ini adalah gaji para penjaga Pancasila. Gaji para satpam Pancasila yang Rp112 juta, Rp100 juta dan Rp70 juta segala macam,” tambah Rocky.
Menurut Rocky, para satpam Pancasila tidak seharusnya digaji. Sebab, menjaga Pancasila adalah tugas setiap warga negara.
Setiap warga negara, lanjut Rocky, dituntut untuk mengabdi dan memelihara ideologi Pancasila tanpa dibayar.
Rocky menyayangkan karena pemerintah menunjuk segelintir orang untuk menjaga dan memeilihara Pancasila dengan hak keuangan jumbo.
“Jadi Pancasila diduitin sekarang. Apa gak bodoh kita ini, hari-hari ini. Nah kebodohan itu ingin kita refleksikan dalam diskusi ini, supaya kita mengatakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, supaya berhenti dengan kepura-puraan politik,” ucap Rocky.
“Dengan cara yang sama kita inginkan terjadi pergantian kekuasaan di 2019. Dengan cara saksama kita putuskan bahwa harus ada kualitas yang lebih baik di dalam kepemimpinan nasional dan kepempinan Jawa Tengah,” tutur Rocky Gerung dalam acara Diskusi Refleksi 20 Tahun Reformasi: Indonesia Darurat Korupsi.
Berikut pernyataan keras Rocky Gerung soal gaji BPIP: