[PORTAL-ISLAM.ID] Kredibilitas lembaga survei Charta Politika pimpinan Yunarto Wijaya, seorang Ahoker, kembali dipertanyakan. Pada survei Pilkada DKI 2017, hasil survei Charta Politika sebelum Pilkada dan hasil Quick Count(QC) berbeda jauh. Kini, di Pilkada 2018, hasil survei Charta jomplang jauh.
Sebelum Pilkada Jabar 2018, Charta Politika merilis data bahwa elektabilitas pasangan Sudrajat-Syaikhu hanya 7,6%, sementara Ridwan Kamil-UU 37,6%. Hasil QC, perolehan kedua pasangan di kisaran 30%.
Demikian juga di Pilkada Jateng, Charta menyatakan elektabilitas Ganjar-Taj Yasin 70,5 persen dan Sudirman-Ida hanya 13,6 persen. Padahal pada hasil QC suara Ganjar-Taj Yasin hanya berkisar 57 persen dan Sudirman – Ida mampu meraih sekitar 42 persen suara.
Namun tampaknya, Yunarto Wijaya justru terkesan enggan membahas perihal lembaga surveynya yang tak kredibel dan memilih membahas masalah menguatnya dollar.
"Dollar 14.300.... Ini lebih penting dibanding hasil pilkada apapun kemarin...," tulis Yunarto, Kamis 28 Juni 2018.
Ngelesnya Yunarto ini akhirnya ditanggapi oleh warganet.Dollar 14.300.... Ini lebih penting dibanding hasil pilkada apapun kemarin...— Yunarto Wijaya (@yunartowijaya) June 28, 2018
Hasil survei @yunartowijaya sebelum Pilkada merusak nilai-nilai akademis. Kalau datanya valid dan metodenya benar harusnya selisihnya tidak signifikan, kecuali surveinya memang pesanan untuk membentuk opini publik pic.twitter.com/U0jyNZjUuO— π Ό. π Ίπ ·ππ Όπ °π Έπ ½π Έ (@mkhumaini) June 28, 2018
Dan lu jgn bikin prediksi nilai tukar dollar thd rupiah ya to, nanti melesetnya jauuhπ π https://t.co/7e2NmbBne2— Dr.Gunawan (@dr_gundi) June 28, 2018
Survey mu gimana koh??? Byk ngaconya... Loe olang lumayan dpt uang dari surpa surpe buat menggiring opini koh.— BP™ (@BangPino_) June 28, 2018
Tp surpe mu mayoritas meleset, salah kaprah tdk bs dijadikan lujukan olang.. Haiya..
Jgn mlipir kemana2 dl... Pertanggung jawabkan itu surpe.https://t.co/iCt9fiHpcW