[PORTAL-ISLAM.ID] Kontroversi keberadaan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan hak keuangan para pejabatnya, termasuk Ketua Umum PDI P Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Dewan Pengarah BPIP mulai sepi dibahas di ranah media sosial.
Sebaliknya, diskusi mengenai BPIP dan kontroversi seputar hak keuangan bernilai ratusan juta per bulan ini dinilai oleh beberapa pihak masih merupakan isu panas yang perlu dibahas mendalam.
Tak heran bila Presiden Indonesia Lawyer Club (ILC), Karni Ilyas pun memilih polemik hak keuangan jajaran BPIP menjadi topik bahasan yang ditayangkan di stasiun TV One, Selasa 5 Juni 2018 mulai pukul 19.30 WIB dengan judul "BPIP: Apa Pentingnya Buat Kita?"
Saat acara ILC tengah berlangsung, seorang aktivis buruh memberikan tanggapan melalui twitter.
"...Diskusi ILC malam ini kurang fair...Harusnya pak Karni hadirkan guru2 honorer PPKN yg mengajar pancasila digaji 300-500 ribu/bulan...Agar rakyat yg nonton ILC bisa menilai betapa jomplang gaji antara dewan BPIP dan guru2 PPKN walau tugasnya sama: menjaga Pancasila... (``,)," cuit Iyut VB melalui akun twitter pribadinya.
...Diskusi ILC malam ini kurang fair...Harusnya pak Karni hadirkan guru2 honorer PPKN yg mengajar pancasila digaji 300-500 ribu/bulan...Agar rakyat yg nonton ILC bisa menilai betapa jomplang gaji antara dewan BPIP dan guru2 PPKN walau tugasnya sama: menjaga Pancasila... (``,)— Buruh, jangan takut berserikat...!!! (@iyutVB) June 5, 2018
Temen ane ngajar PPKN dikalangan anak berkebutuhan khusus, gajinya jauh dibanding BPIP, padahal untuk mengajari Pancasila, budi pekerti, tenggang rasa dsb di kalangan anak2 Luar biasa tsb butuh ekstra sabar dan ikhlas, apa BPIP tidak malu??🙏🙏— Asrul Fanani (@asrul_fanani) June 5, 2018
Honor para guru honorer tidak sebanding dengan honor para BPIP. Effendi Ghazali: angkanya sangat radikal. #salam— Syukri 1996 (@Jasmerah96) June 5, 2018