Oleh: Hasmi Bakhtiar
(S2 Hubungan Internasional Lille Prancis)
1. Erdogan sedang memasuki perang Salib modern melawan Barat demi Izzah negara dan agamanya.
2. Beberapa hari ini wajah Erdogan mengisi koran dan majalah2 di Eropa, padahal Erdogan ga bayar. Begitulah ketika sebenarnya pemimpin hadir di kalangan umat Islam, belum apa2 musuh sudah gemetar.
3. Erdogan yang di awal kemunculannya dibanggakan Barat karena di keningnya tertulis "sekuler" sekarang berusaha dihabisi karena "sekuler" yang dibawan Erdogan ternyata versi lain, bukan versi maunya Barat dan musuh Islam.
4. Teringat tahun 2001 ketika Erdogan dkk memimpin "ishlah" dan "tajdid" di Fazilet Parti (FP) pimpinan Erbakan dengan mendeklarasikan AKP, media2 sekuler Turky dan Eropa memuji Erdogan. Kata mereka: Erdogan adalah pemimpin pembaharuan dan perubahan.
5. Ketika itu Erdogan dengan lantang mengatakan: "Saya sudah berubah, saya sudah melepas jubah Milli Gorus. AKP bukanlah partai Islam dan kami tidak ada kepentingan untuk itu. Kepentingan kami hanya satu: berkhidmat untuk rakyat lewat politik". Kaum sekuler ketika itu bersorak.
6. Pujian untuk Erdogan datang dari dalam dan luar negeri. Mereka mengira Islam politik yang sebelumnya dikumandangkan FP sudah mati. Tidak tanggung2, Silvio Berlusconi ketika itu mengatakan Erdogan adalah pemimpin perubahan di Eropa, bukan sekedar Turky.
7. Obama juga memuji Erdogan. Kata Obama: Erdogan adalah pahlawan dan figur perubahan di Kawasan. Erdogan ketika itu diterima Barat karena Barat mengira Islam Politik yang mereka takuti sudah mati dengan bangkitnya AKP.
8. Erdogan memanfaatkan situasi tsb dengan memperbaiki dan memperkuat ekonomi Turky yang sedang sekarat warisan Bülent Ecevit. Erdogan paham istana politik yang ingin dia bangun untuk rakyat Turky akan mudah dihancurkan jika Ekonomi rapuh.
9. Erdogan bersama AKP tidak hanya sukses menyelamatkan ekonomi Turky, tapi secara politik juga Erdogaan sukses membawa Turky menjadi relatif stabil yang sebelumnya diwarnai oleh renteran kudeta berdarah.
G20 countries by GDP growth, 2017.— The Spectator Index (@spectatorindex) 31 Maret 2018
Turkey: 7.4%
China: 6.8%
India: 6.4%
Indonesia: 5.1%
S Korea: 3.1%
Canada: 3%
Argentina: 2.9%
Australia: 2.3%
US: 2.3%
Germany: 2.2%
Mexico: 2%
France: 1.8%
Japan: 1.7%
UK: 1.7%
Russia: 1.8%
Italy: 1.5%
Brazil: 0.9%
S Africa: 0.8%
Saudi: -0.7%
10. Di internal partai, Erdogan berhasil membawa AKP ke puncak kekuasaan dan belum pernah sekalipun kalah sejak AKP didirikan pada 14 Agustus 2001, bahkan tidak pernah menjadi nomor dua sejak 16 tahun AKP menjadi partai penguasa (Menang pemilu 2002, 2007, 2011, 2015). Racikan politik Erdogan yg islamis dalam sistem sekuler terbukti ampuh.
11. Konsekuensi kemenangan, Erdogan bersama AKP memiliki ruang untuk berkhidmat di Turky. Dalam perjalanannya AKP sudah menorehkan banyak hal. Puncaknya Erdogan berhasil mengganti sistem parlementer yg merupakan akar kekacauan dalam konstitusi Turky selama ini menjadi presidensil.
12. Konsekuensi lain dari kemenangan adalah mulai banyaknya pihak yang merasa terganggu. Karena yang diperbaiki Erdogan bersama AKP semua lini maka yang terganggu juga semua pihak yang memiliki kepentingan.
13. Mulai ada tuntutan pembekuan AKP sampai percobaan penangkapan terhadap Hakan Fidan (Kepala Badan Intelijen Negara Turki) sebagai persiapan penangkapan terhadap Erdogan. Ini semua dilakukan oleh kalangan internal negara yang belum semuanya dikuasai AKP.
14. Erdogan yang dulu dibanggakan sekarang menjelma menjadi hantu bagi Barat.
15. Erdogan sang figur perubahan dan moderat mendadak menjadi diktator dan ekstrem. Majalah Le Point (France) menjadikan pict Erdogan sbg cover dengan huruf kapital bertuliskan "diktator".
16. Presiden Prancis Emmanuel Macron meradang ketika warga Turky menurunkan poster Le Point yang bertuliskan Erdogan diktator. Statement Macron ketika itu gw rasa sangat keras mengingat hubungan baiknya dengan Erdogan selama ini.
17. Beberapa media Amrik menurunkan laporan bagaimana para wartawan ditangkap di Turky. Media Barat ramai2 menggiring opini dunia pada kesimpulan bahwa Erdogan anti kebebasan pers. Semua yang bisa digoreng mereka goreng demi menyudutkan Erdogan.
18. Media Perancis menggoreng issue pemilu Turky yang digelar di bawah status darurat, mereka lupa Macron adalah produk Pilpres Prancis dengan status yang sama (darurat).
19. Barat dan musuh Erdogan ga pernah mau paham bahwa para jurnalis itu ditangkap bukan karena profesi mereka sebagai jurnalis, tapi karena mereka terlibat dalam Aksi Kudeta dan alur kasusnya bisa diikuti tanpa ada yang ditutupi rezim Erdogan.
20. Saat ini Eropa sudah tau bahwa langkah Erdogan susah dihentikan. Mereka juga tau Erdogan hampir pasti menang dalam pilpres mendatang yang akan digelar besok 24 Juni 2018. Ini sungguh kondisi yang tidak membahagiakan bagi Eropa terutama Jerman.
21. Kita sering mendengar Jerman berseteru dengan Turky. Yah karena semua dinamika dalam negeri Turky akan berefek langsung terhadap Jerman. Turky dan Jerman ini sebenarnya harus dipersaudarakan karena punya kedekatan khusus.
22. Gw sepakat dengan Gunter, salah seorang Jerman yang mengatakan bahwa tidak ada satupun negara yang lebih berpengaruh terhadap Jerman seperti Turky. Politik, ekonomi dan sosial Turky berdampak langsung terhadap Jerman.
23. Yang jadi masalah adalah sejak AKP dan Erdogan naik ke puncak kekuasaan pelan2 ketergantungan Turky terhadap Jerman berkurang. Turky yang tadinya jadi pasar Jerman sekarang jadi pesaing, bahkan Turky meju sebagai pemain utama di Eropa terutama dalam bidang ekonomi.
24. Saat ekonomi negara Eropa goyang Turky relatif stabil. Ini yang bikin Jerman merasa dirugikan dan menjadi pemicu panasnya hubungan dua negara ini seperti yang sering kita lihat.
25. Ditambah kisah pembangunan Istanbul's New Airport yang tidak hanya mengancam Jerman, Heathrow berterus terang sangat terancam jika bandara ketiga di Istanbul ini selesai dibangun. Bandara ini akan menjadi pintu gerbang penerbangan Turky ke Asia dan Eropa.
[video - İstanbul New Airport: The Place Where Dreams Come True. We Are Ready For Take-Off in 2018!]
26. Dalam 10 tahun terakhir, 6 dari 10 proyek menakjubkan di dunia berada di Turky. Begitulah cara Erdogan mencintai rakyatnya.
27. Erdogan sejak dulu naik panggung kekuasaan dan dipuja Barat sampai hari ini dibenci dan berusaha dihabisi tidak pernah berubah. Politik Erdogan masih seperti dulu, bedanya saat ini Erdogan bukan lagi penguasa negara Turky yang miskin dan kumuh, tapi penguasa Turky yang maju dan modern.
28. Pemimpin Barat dan Eropa paham itu. Perubahan Erdogan adalah tidak mau menjual harga diri rakyat Turky kepada asing. Erdogan membawa Turky menjadi negara bermartabat. Itu sebenarnya perubahan yang membuat Barat marah.
29. Adapun tentang istilah lucu-lucuan seperti Diktator dan sebagainya yang dituduhkan Barat terhadap Erdogan? Gw katakan itu semua hanyalah omong kosong yang jauh dari kebenaran.
30. Jika benar yang membuat Barat dan Eropa marah kepada Erdogan karena dia diktator maka Barat dan Eropa akan sangat marah kepada Ben Salman di Saudi atau As-Sisi di Mesir. Tapi faktanya? Barat dan Eropa adalah sekutu dua diktator itu.
31. Berapa banyak jurnalis yang ditahan di Saudi atau yang dibunuh di Mesir? Berapa banyak aktivis yang dihabisi di negara2 anti kebebasan itu? Di mana Amerika? Di mana Eropa? Meraka semua bisu bahkan ikut serta dalam membungkam kebebasan di sana.
32. Jadi alasan kemarahan Barat dan Eropa adalah keengganan Erdogan untuk tunduk. Baik dari sisi politik, ekonomi dan militer. Ini tentang kehilangan pasar senjata, tentang kehilangan daerah koloni. HAM atau kebebasan dll itu sama sekali bukan di sana.
33. Ini gw sengaja ngetwit begini sebagai muqoddimah sebelum pemilu Turky yang tinggal hitungan hari. Nanti gw twit lagi sampai kita paham kenapa AKP dan Erdogan harus menang. Syukur2 kita bisa memetik pelajaran. Selamat berakhir pekan....
Sabtu, 9 Juni 2018