(Rashid al-Ghannouchi)
[PORTAL-ISLAM.ID] Seorang juru bicara Partai Ennahda (حركة النهضة) Tunisia mengatakan pada hari Kamis (28/6/2018) bahwa Rashid al-Ghannouchi kemungkinan akan menjadi calon yang disukai gerakan itu dalam pemilihan presiden tahun 2019.
Juru bicara Ennahda Emad, al-Houmairi mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa masalah ini belum secara resmi dibahas oleh badan-badan pengambil keputusan gerakan itu.
Namun, ia menambahkan, sebagai pendiri gerakan, al-Ghannouchi kemungkinan akan muncul sebagai calon presiden favorit Ennahda.
Menurut piagam pendiri Ennahda, kepala gerakan dapat maju dalam pemilihan presiden selama dewan eksekutif Ennahda menyetujui pencalonannya.
Dalam pemilihan lokal 6 Mei 2018 di Tunisia, kandidat independen memenangkan jumlah kursi dewan lokal tertinggi.
Ennahda menduduki tempat kedua dengan 2.139 kursi, diikuti oleh partai Nidaa Tounes liberal (1.600 kursi) dan Front Kiri yang berhaluan kiri (261 kursi).
Menurut kalender pemilihan Tunisia, pemilihan presiden berikutnya dijadwalkan untuk akhir 2019.
Ennahda awalnya sebagai partai Islam. Namun dalam Muktamar ke-10 tahun 2016, Ennahda mendeklarasikan memisahkan diri antara partai politik dan agama.
“Ennahda adalah partai politik, demokratis, dan sipil berdasarkan nilai-nilai peradaban Muslim dan modern. Dasar ini adalah yang ditemukan dalam Konstitusi 2014 yang mencerminkan perpaduan, pemahaman ganda tentang modernitas dan identitas ini. Kami bergerak menuju partai yang mengkhususkan diri dalam kegiatan politik,” tegas Rashid al-Ghannouchi, saat wawancara dengan Le Monde.
Langkah Ennahda Tunisia ini mengikuti jejak partainya Erdogan AKP Turki.
Saat ini, Ennahda adalah parpol terbesar di Tunisia.
Sumber: MEMO