[PORTAL-ISLAM.ID] Washington - Amerika Serikat (AS) memutuskan keluar dari UN Human Rights Council (UNHRC) atau Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB sebagai pembelaannya terhadap Israel. Washington menuduh badan PBB itu munafik bersikap bias terhadap sekutu utamanya, Israel.
Keputusan keluarnya AS itu diumumkan Menteri Luar Negeri Michael Richard Pompeo dan Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley dalam konferensi pers Selasa (19/6/2018) sore waktu Amerika Serikat di Washington.
”AS secara resmi menarik diri dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB," kata Haley. ”Organisasi munafik dan melayani diri sendiri, yang membuat ejekan terhadap hak asasi manusia,” katanya lagi.
”Partisipasi Amerika adalah kredibilitas terakhir yang dimiliki dewan,” lanjut Haley. ”Itulah tepatnya mengapa kita harus pergi.”
”Dewan Hak Asasi Manusia adalah pembela HAM yang buruk. Lebih buruk dari itu, (badan) ini telah menjadi pelatihan dalam kemunafikan yang tidak tahu malu,” kata Pompeo, yang mempersoalkan dewan tersebut karena menyampaikan lebih banyak resolusi menentang Israel ketimbang melawan gabungan negara-negara lainnya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berterima kasih kepada AS yang dia sebut sebagai ”keputusan berani” karena meninggalkan badan itu. ”Organisasi yang bias, bermusuhan, anti-Israel, yang telah mengkhianati misinya untuk melindungi hak asasi manusia,” kata Netanyahu.
”Keputusan AS untuk meninggalkan badan berprasangka ini adalah pernyataan tegas bahwa sudah cukup," kata Netanyahu. ”Israel menyambut pengumuman Amerika.”
Israel thanks President Trump, Secretary Pompeo and Ambassador Haley for their courageous decision against the hypocrisy and the lies of the so-called UN Human Rights Council.— Benjamin Netanyahu (@netanyahu) 19 Juni 2018
Ucapan terima kasih Netanyahu juga dia sampaikan via Twitter. “Israel berterima kasih kepada Presiden Trump, Menteri Luar Negeri Pompeo dan Duta Besar Haley atas keputusan berani mereka menentang kemunafikan dan kebohongan dari apa yang disebut Dewan Hak Asasi Manusia PBB,” tulis dia via akun @netanyahu, Rabu (20/6/2018).
Sementara itu, Dewan HAM PBB kecewa dengan keputusan Washington. "Mengecewakan, jika tidak, ini benar-benar mengejutkan, berita. Mengingat keadaan #HumanRights (HAM) di dunia saat ini, AS harus melangkah maju, bukannya mundur,” tulis badan itu via akun Twitter @UNHumanRights mengutip pernyataan Komisaris Tinggi Dewan HAM PBB, Zeid Ra'ad al-Hussein.
Ini merupakan yang pertama kalinya anggota Dewan HAM PBB meninggalkan badan itu secara sukarela. Padahal, AS sudah setengah jalan selama masa tiga tahun di panel dengan 47 anggota tersebut.
Pernyataan keluarnya AS dari Dewan HAM PBB ini keluar 1 mingguan setelah Sekjen PBB Guiterres mengeluarkan laporan dan pernyataan sikap yang keras terhadap pendudukan Israel di Palestina.
[Video pernyataan AS Keluar dari Dewan HAM PBB]
Amerika keluar dari Konsili HAM PBB, dengan alasan Konsili HAM bias terhadap Israel.— Elisa Sutanudjaja (@elisa_jkt) 20 Juni 2018
Coba dengarkan pidatonya, dan temukan begitu banyak ironi. https://t.co/bIhvMoXiMR
Pernyataan ini keluar 1 mingguan stlh Sekjen PBB Guiterres mengeluarkan laporan dan pernyataan sikap yang keras terhadap pendudukan Israel di Palestina.— Elisa Sutanudjaja (@elisa_jkt) 20 Juni 2018
Laporan ini bisa ada krn, Amerika dibwh Obama memutuskan tdk menveto resolusi Dewan Keamanan pd 2016.https://t.co/Dx8PhGbfw5
Sekadar info, Konsili HAM PBB ini adalah jalur DIPLOMASI dalam kerangka HAK ASASI MANUSIA.— Elisa Sutanudjaja (@elisa_jkt) 20 Juni 2018
Disini sudah keluar sedikitnya 60 resolusi thdp Israel.
Ya disini birokratik, tapi disini pula terjadi perjuangan yang lain untuk memastikan HAM ditegakkan.