[PORTAL-ISLAM.ID] Open House yang dilakukan oleh presiden Jokowi pada hari pertama perayaan Idulfitri 1439 H yang dilaksanankan di Istana Bogor tercoreng oleh prilaku memalukan dan tidak terpuji para pendukung rezim yang menyoraki kedatangan Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan yang ingin bersilaturahmi dengan Presiden Jokowi.
Momentum hari raya seharusnya dijadikan sebagai ajang untuk saling bermaaf-maafan oleh semua pihak karena dengan perayaan Idulfitri tersebut seluruh umat manusia di muka bumi ini kembali kepada kesucian dirinya yaitu menjadi fitrah seperti orang yang kembali baru dilahirkan di dunia ini.
Sorakan yang dilakukan oleh para pendukung Jokowi di Istana Bogor, terhadap Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan, pada hari raya Idulfitri adalah sesuatu tindakan tidak terpuji dan sangat mempermalukan kita semua sebagai sebuah bangsa, yang sedang merayakan hari kemenangan bagi umat islam.
Jelas sudah prilaku memalukan tersebut sepertinya sudah menjadi budaya bagi para pendukung rezim, sebagai akibat dari kekalahan Ahok pada pilkada tahun yang lalu, dan sebagai ketakutan para pendukung rezim apabila Anies Rasyid Baswedan berpasangan dengan Prabowo Subiyanto untuk maju sebagai penantang presiden Jokowi pada pilpres di tahun 2019.
Perilaku memalukan yang terjadi di istana negara tersebut, seharusnya dapat dicegah oleh pihak paspampres atau pun pihak keamanan lainnya dengan memberikan teguran keras terhadap orang ataupun kelompok yang meneriaki Gubernur Anies. Karena dampak dari cemoohan mereka terhadap Gubernur Anies pada akhirnya semakin membuat citra tuan presiden tergerus di hadapan publik.
Di era digital society seperti saat ini, perilaku seperti itu seharusnya dapat dihindari, sebab pada akhirnya publik akan menilai para pendukung rezim saat ini bukanlah orang-orang terpuji yang memiliki jiwa dan karakter kenegarawanan karena menjadi manusia pembenci dan selalu menyimpan dendam serta permusuhan di saat seluruh umat muslim diseluruh dunia bermaaf-maafan dan saling bersilaturahmi.
Miris sekali perilaku para pendukung rezim yang mengaku paling pancasilais dan paling mencintai indonesia, serta merasa paling bineka, ternyata itu semua bohong belaka. Karena jelas sudah perilaku yang mereka pertontonkan dihadapan publik disaat Idulfitri, bukanlah cermin dari sikap seorang yang pancasilais, mencintai NKRI dan sama sekali tidak menghargai kebinekaan yang seringkali mereka suarakan.
Secara pribadi saya ingin menyatakan, perilaku intoleran yang dilakukan oleh pendukung rezim terhadap Gubernur Anies Rasyid Baswedan saat perayaan hari kemenangan tersebut, adalah hal paling menjijikkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini. Para pendukung rezim sepertinya tidak tahu bagaimana memaknai Idulfitri dan menjalin silaturahmi di hari yang dipenuhi rahmat dan karunia Sang Khaliq.
Untuk itu sudah selayaknya pihak istana untuk membuat pernyataan kepada publik dengan meminta maaf kepada Gubernur Anies terhadap sikap konyol yang dilakukan oleh para pendukung tuan Presiden Jokowi, yang sudah sangat keterlaluan dan berlebihan tersebut karena telah sangat mencoreng lembaga kepresidenan, karena hal tersebut dilakukan di dalam Istana Bogor.
Sebagai pesan penutup, semoga saja agenda open house di acara hari raya di tahun yang akan datang tidak akan terjadi hal yang seperti saat ini. Dan berharap para pendukung maupun relawan 2019GantiPresiden tidak mengikuti perilaku tidak terpuji seperti yang dilakukan oleh para pendukung rezim saat ini.
Waallaahul Muafiq illa Aqwa Mithoriq,
Wassallamualaikum Wr Wb
Pradipa Yoedhanegara
Sepinggan, 15 Juni 2018