[PORTAL-ISLAM.ID] Ada dua berita kontradiktif dalam sepekan terakhir ini. Pertama, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) meminta tambahan anggaran dengan jumlah fantastis, 44 Triliun Rupiah yang utamanya untuk menangani kasus terorisme.
Yang kedua, pembelian 11 pesawat Sukhoi Su-35 senilai 15 Triliun Rupiah terancam dibatalkan oleh pihak Rusia. Karena uang muka yang belum disetor dan komoditas barter yang masih juga belum diajukan oleh pihak Indonesia.
Saat ini terorisme memang ancaman bagi negara kita. Namun dengan sinergitas antara TNI-Polri untuk memberantasnya, harusnya anggaranya bisa dihemat.
Polri tidak perlu memperbanyak sel satgas densus 88 ke daerah-daerah, seperti itu alasan yang dikemukan saat mengajukan penambahan dana.
Namun bisa dengan melakukan sinergitas dengan TNI di daerah yang belum memiliki satgas densus 88. Wilayah kerja anti terorisme yang digawangi pasukan TNI, maka anggaranya diambilkan dari TNI juga.
Dengan demikian, anggaran 44 Triliun Rupiah atau separuhnya, bisa untuk membeli pesawat Sukhoi Su-35 Super Flanker yang sangat dibutuhkan oleh TNI AU.
Karena tanpa alutsista yang kuat, NKRI akan terus dipanasi oleh pihak asing agar terjadi disintegrasi seperti kasus lepasnya Timor Leste. Ambil contoh Australia yang makin kurang ajar menghembuskan isu Papua Merdeka.
Sumber: http://militermeter.com/44-triliun-anggaran-terorisme-bisa-beli-31-pesawat-sukhoi-su-35/