[PORTAL-ISLAM.ID] Pasca tumbangnya rezim Najib Razaq, politikus senior pemimpin kelompok oposisi berusia 92 tahun, Mahathir Mohamad kembali menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia.
Kembalinya Mahathir ke kursi Perdana Menteri menjadi bahan perbincangan hangat warganet.
Segala ikhwal mengenai perilaku Mahathir disoroti warganet. Tak jarang, warganet dikejutkan dengan perilaku sederhana Mahathir.
Salah satu yang menjadi viral adalah saat Mahathir melakukan salat Jumat 11 Mei 2018.
Tak seperti Jokowi, Mahathir tidak menjadi imam salat. Ia juga tak berdiri di shaf terdepan. Mahathir justru memilih menyatu dengan masyarakat dengan duduk di tengah jamaah.
Dia bahkan duduk di koridor. Di sebelahnya duduk calon Pakatan Harapan untuk Pekan, Zahid Md Arip.
Berikut fotonya dan videonya.
Kerendahan hati Mahathir itu pun dikomentari oleh warganet yang membandingkannya dengan Jokowi.Lihat bedanya kan bong! tidak harus tampil di barisan terdepan tuk dpt sudut pandang kamera yang pas dan tidak pula harus memaksakan diri jadi Imam Shalat kalau banyak yg lebih mampu#2019GantiPresiden pic.twitter.com/DvaOb6MADD— ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤ (@RajaPurwa) May 12, 2018
Keteladanan Mahathir memang berbeda dengan Jokowi. Jokowi memaknai pemimpin sebagai seseorang yang harus berdiri di depan meski tak memiliki kecakapan yang cukup.
Berbeda dengan Jokowi yang dalam berbagai kesempatan, hampir pasti jadi imam salat.
Berikut komentar warganet.
ha ha ha bener itu cak @RajaPurwa yg gak teteh bacaannya hrs mundur biarpun itu kepala negara.— CAKTON (@soemartono8) May 12, 2018
tahu diri donk !@maspiyuuu @elfizal
Lihat bedanya kan bong! tidak harus tampil di barisan terdepan tuk dpt sudut pandang kamera yang pas dan tidak pula harus memaksakan diri jadi Imam Shalat kalau banyak yg lebih mampu#2019GantiPresiden pic.twitter.com/DvaOb6MADD— ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤ (@RajaPurwa) May 12, 2018
Soalnya kalo belakang kgak dpt kamera yg pas dan tdk booming— arief (@buinasam) May 12, 2018
Mahathir Mohammad resmi menjabat sebagai Perdana Menteri ketujuh Malaysia. Setelah diambil sumpah oleh Yang Dipertuan Agung Sultan Muhammad V di Istana Negara, Kuala Lumpur, Mahathir memimpin Pakatan Harapan menjadi penguasa.