[PORTAL-ISLAM.ID] Pepatah sudah jatuh tertimpa tangga pas disematkan untuk Najib Razak. Usai ditekuk Mahathir Mohammad dalam pemilu, bekas PM Malaysia itu dicekal bepergian ke luar negeri. Seolah tak cukup, berikutnya Najib memutuskan mundur dari dari kursi pimpinan UMNO (United Malays National Organisation).
Pengumuman pencekalan oleh Imigrasi Malaysia disampaikan melalui akun Facebook resmi Jabatan Imigrasen Malaysia, kemarin. Hal itu kemudian dipertegas pernyataan Direktur Umum Departemen Imigrasi Malaysia Mustafar Ali. Dia mengatakan telah mengesahkan pencekalan pada Najib dan istrinya, Rosmah Mansur. "Mereka (Najib dan istri) telah dicekal dan tak boleh meninggalkan negara ini (Malaysia)," tegas Mustafar.
Terpisah, Mahathir mengakui, dirinya yang memerintahkan pencekalan terhadap Najib. "Itu benar bahwa saya yang mencegah Najib agar dia dan istrinya tidak kabur meninggalkan negara," ujar Mahathir dalam konferensi pers di markas Bersatu di Petaling Jaya, kemarin.
Apa alasannya? Apa untuk membuka kembali kasus skandal korupsi Najib di perusahaan milik negara, 1Malaysia Development Berhard (1MDB)?
Mahathir menjawab, "ada banyak keluhan terhadapnya, yang semuanya harus diselidiki. Jika beberapa keluhan itu valid, kami harus bertindak cepat karena kami tidak ingin dibebani dengan ekstradisi dari negara lain."
Mahathir yang memenangi pemilu Malaysia dan dilantik menjadi Perdana Menteri Malaysia, Kamis 10 Mei 2018 lalu sebelumnya sudah bersumpah menyelidiki skandal korupsi itu. Seberapa cepat investigasi 1MDB dapat dirilis, Mahathir mengatakan butuh proses. Dia bilang, Malaysia perlu menghubungi beberapa negara serta menyaring berbagai laporan.
Najib sendiri menyatakan menghormati pencekalan itu. Melalui akun Twitternya, dia memastikan tak akan bepergian keluar negeri. "Saya telah dimaklumkan bahawa Jabatan Imigresen Malaysia tidak membenarkan saya dan keluarga ke luar negara. Saya menghormati arahan tersebut dan akan bersama keluarga dalam negara," cuitnya, kemarin siang, pukul 11.58 waktu setempat.
Pencekalan itu memupuskan rencana Najib untuk berlibur di Jakarta. Kemarin pagi, pukul 6.25 WIB, Najib membeberkan di akun Facebooknya bahwa dia akan berlibur bersama keluarga. Media Malaysia kemudian merilis sebuah daftar manifest yang memperlihatkan dia telah memesan penerbangan ke Indonesia melalui sebuah jet pribadi pada Sabtu pagi, 12 Mei 2018.
Najib dan istrinya akan bertolak menuju Indonesia dan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma pukul 10.00 WIB. Pasangan itu melakukan perjalanan menggunakan jet pribadi Legacy 650 yang dioperasikan oleh Premiair. Premiair merupakan perusahaan milik pebisnis asal Indonesia Peter Sondakh, yang juga menjabat sebagai bos PT Rajawali Corp.
Tetapi manajemen Grup Rajawali membantah keterlibatan Peter dalam rencana perjalanan Najib ke Indonesia. Managing Director Rajawali Corp Satrio dalam keterangan resmi kemarin mengatakan, saat ini Peter tengah cuti dan berada di luar kawasan Asia dan tidak melakukan komunikasi dengan pihak-pihak mana pun di Malaysia. Selain itu, Peter maupun Grup Rajawali tidak mengetahui rencana penyewaan pesawat Premiair oleh pihak mana pun.
Pesawat milik Peter juga disebut tidak dijadwalkan terbang dalam waktu dekat, lantaran pesawat tersebut sedang dalam kondisi tidak layak terbang dan dalam proses perawatan tahunan.
Beberapa jam setelah pencekalan diputuskan, Najib mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden United Malays National Organisation (UMNO) dan koalisi Barisan Nasional (BN).
Pengunduran diri Najib diumumkan usai UMNO menggelar rapat dewan tertinggi di markasnya di Kuala Lumpur. Partai UMNO yang dipimpin Najib dan mendominasi koalisi BN gagal meraih simple majority dalam pemilu 9 Mei. Dengan kegagalan ini, BN yang telah berkuasa selama enam dekade terakhir harus tumbang.
Pagi hari sebelum mengundurkan diri, lewat akun Facebooknya Najib mengaku bertanggung jawab atas kekalahan koalisi BN dalam Pemilu Malaysia 2018.
Sekalipun begitu, dia berjanji tetap mendukung partai yang berkuasa selama 60 tahun di Malaysia itu.
"Saya beri jaminan, saya tidak akan pergi dan tetap mendukung partai. Tidak ada partai sebesar UMNO. InsyaAllah UMNO akan tetap hidup," ujar Najib dalam konferensi pers.