[PORTAL-ISLAM.ID] Ketika menulis artikel ini, saya sedang berada di bus dalam perjalanan sari Ipoh ke Kuala Lumpur. Sekitar 2.5 jam lagi, sesuai jadwal, bus akan masuk ke terminal Bandar Tasik Selatan —tak jauh dari pusat kota KL.
Semula saya mau memejamkan mata. Tapi, sms tak henti-henti masuk. Salah satunya mengatakan bahwa puluhan awak media sedang berkumpul di bandara Subang di KL. Mereka berkumpul di situ, kata sumber sms yang tak bisa saya verifikasi, setelah mendengar kabar bahwa mantan PM Najib Razak akan meninggalkan Malaysia dengan sebuah penerbangan. Wallahu a’lam.
Apa arti berita sms itu?
Maknanya ialah bahwa suasana hectic dengan arus berita yang intensif tentang situasi politik pascakekalahan Najib, masih belum berakhir. Dalam pemahaman saya, peristiwa politik sekaliber penggulingan PM Najib dengan latarbelakang yang sangat kontroversial, pastilah akan menyita perhatian rakyat dan kalangan media. Apalagi, sekarang ini semua pemilik smartphone yang tersambung ke Internet, bisa langsung menjadi wartawan (“pemberita”, kata orang Semenanjung).
Nah, dalam suasana hectic itu, Anda tidak bisa langsung mempercayai suatu kabar yang masuk ke inbox Anda. Tetapi juga Anda tidak akan segera mengatakan itu berita hoax. Mengapa? Karena rangkaian peristiwa kekalahan Najib yang dikelilingi oleh berbagai “tuduhan matang” tentang korupsi dan penyelewengan kekuasaan, membuat semua orang menjadi 24 jam ingin tahu tentang apa yang akan terjadi.
Orang akan membawa HP (mobile phone) ke mana-mana. Selalau menantikan kabar terbaru lewat grup WA atau status FB. Termasuk, tanpa kecuali, saya sendiri.
Tadi pagi ada foto yang memang bisa dikaitkan dengan Pak Najib. Tetapi, foto itu “mentah”. Tidak bisa langsung dikonsumsi. Foto itu masuk ke WA saya. Saya langsung berkata sendiri, “Inilah kalau seorang pemimpin besar kalah dalam suasana yang tidak enak”.
Foto apa itu? Yakni foto sebuah pesawat jet pribadi yang sedang parkir di landasan bandara. Pesawat itu berbendera Indonesia dengan kode PK-***. Pintunya sedang terbuka dengan tangga yang siap sedia. Tidak jelas di bandara mana.
Tapi, foto itu sudah viral di kalangan netizen Malaysia. Jet pribadi itu diyakini terkait dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh mantan PM Mahathir Mohamad bahwa jika koalisis Pakatan Harapan menang maka pemerintah akan mengusut skandal korupsi RM2.6 miliar yang “membabitkan” (melibatkan) Tan Sri Najib Razak.
Begitulah proses yang biasanya berlangsung dalam suasana hectic. Dan, suasana itu kelihatannya belum berakhir di Malaysia.
Karena itu, kita menyarankan kepada para penguasa agar tidak mengambil langkah-langkah pengelolaan negara yang bisa menciptakan suasana hectic itu.
Penulis: Asyari Usman