[PORTAL-ISLAM.ID] Islamophobia kembali menyeruak mengiringi maraknya kasus aksi pengeboman di Surabaya.
Seorang perempuan bercadar diamankan Polres Tulungagung di Terminal Gayatri Tulungagung, Senin 14 Mei 2018, sekitar pukul 10 pagi.
Menurut Kepala Terminal Gayatri, Oni Suryanto, kejadian itu dilakukan lantaran perempuan yang berusia sekitar 14 tahun itu tak kunjung mau menjawab saat ditanya petugas.
Oni menerangkan perempuan itu datang sekitar pukul 06.00 WIB dan naik ke bus jurusan Trenggalek sekitar pukul 08.00 WIB.
"Saat itu, dia terlihat kebingungan, tapi saat ditanya tidak mau menjawab," katanya.
Kecurigaan petugas semakin menjadi lantaran perempuan belia yang belakangan diketahui berinisial SAN itu tidak mengenakan alas kaki sejak masuk terminal hingga naik bus jurusan Ponorogo.
Kapolres Tulungagung, AKBP Tofik Sukendar membenarkan, pihaknya sempat mengamankan perempuan tersebut untuk dimintai keterangan.
Perempuan bercadar itu sempat diinterogasi cukup lama oleh polisi.
Saat diinterogasi, santriwati berinisial SAN mengaku sebagai santri Pondok Pesantren Darussalam, Kelurahan Kampungdalem, Tulungagung.
Setelah polisi mengkonfirmasi kepada pengasuh pondok pesantren dan memastikan perempuan tersebut memang benar seorang santriwati, polisi menawarkan untuk mengantar pulang, namun santriwati bercadar tersebut menolak.
Kepada petugas, SAN mengaku ingin pulang ke Ponorogo, tetapi tak ingin usaha pulang kampung tanpa izin itu ketahuan pengurus pondok.
"Jadi bukan karena penumpang yang takut dan tak mau wanita itu naik di bus. Tetapi karena mencurigakan, akhirnya diminta turun dulu oleh petugas," kata Oni.
Dalam video singkat yang diunggah warganet, terdengar alasan diturunkannya perempuan bercadar tersebut karena "dicurigai". Entah dicurigai karena alasan apa.
Kegagalan pemerintah mengantisipasi dan menangani kasus terorisme dengan tepat akhirnya justru menjadi TEROR tersendiri bagi umat Islam.
Umat Islam tak lagi bebas bepergian dengan pakaian yang diatur dalam Alquran. Betapa mengerikan.
Ketakutan berlebihan kepada perempuan bercadar yang dipamerkan aparat kepolisian kepada publik, dikecam luas warganet.
Islamophobia adalah teror yang sesungguhnya bagi umat Islam.— Warta๐Politik™ (@wartapolitik) May 15, 2018
Ini salah satu tujuan aksi teror yaitu menciptakan efek phobia terhadap islam krn sesungguhnya yg paling di takuti musuh Allah adalah kebangkitan islam di seluruh dunia.— #2019GantiPresiden (@Putra_Pemalan9) May 15, 2018
Khilafah akhir zaman itu pasti tinggal tunggu waktu saja.
Parah ini, perilaku seperti inilah yang merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.— Advokat Hitam Putih. (@AdvokatPutih) May 15, 2018
Gilak...negara mayoritas Islam bisa Islamophobia begini ๐๐คฃ ...aselik bo' ini aneh tapi nyata— Vierda Mila (@vierda) May 15, 2018
Selama ini Islamophobia gw pikir cuma ada di barat sana yg muslimnya minoritas, di Indonesia paling perang dumay aja, ternyata real juga ๐ https://t.co/UK5zJrvXQp
Berikut cuikan videonya:
Gara² memakai cadar, calon penumpang bus d turunkan d trminal Tulungagung oleh petugas #2019GantiPresiden pic.twitter.com/Z5ii4x4TV0— jundiNews.©om๐ (@newsjundi) May 15, 2018