[PORTAL-ISLAM.ID] KUALA LUMPUR - Ini Asyiknya pemilu Malaysia. Habis pemilu hari berikutnya langsung ganti pemerintahan. Gak nunggu berbulan bulan kayak disini.
Pemilu Malasysia digelar Rabu 9 Mei 2018. Besok nya Kamis 10 Mei 2018 langsung diketahui hasil Pemilu. Dan hari itu juga Kamis malam 10 Mei 2018, pemimpin baru yang menang pemilu langsung dilantik dan menjalankan roda pemerintahan.
Ketua koalisi oposisi Pakatan Harapan (PH) Tun Dr Mahathir Mohamad dilantik sebagai Perdana Menteri Malaysia ke-7 oleh Yang di-Pertuan Agung XV Sultan Muhammad V di Istana Negara, Kamis (10/5/2018) malam pukul 21.30 waktu setempat.
Pelantikan tersebut mengakhiri kekuasaan rezim penguasa Barisan Nasional yang kalah setelah berkuasa selama 60 tahun dalam Pilihan Raya Umum (PRU) Ke 14 atau Pemilihan Umum Ke 14, Rabu 9 Mei 2018.
Empat pimpinan Pakatan Harapan terlebih dahulu tiba di Istana Negara sebelum Yang di-Pertuan Agung Sultan Muhammad V.
Empat pimpinan Pakatan Harapan adalah Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Dr Wan Azizah Wan Ismail (istri Anwar Ibrahim), Sekjen Demokratic Action Party (DAP) Lim Guan Eng, Presiden Partai Pribumi Melayu Bersatu (PPBM) Muhyiddin Yasin dan Presiden Partai Amanah Muhammad Sabu.
Pada pelantikan tersebut, Mahathir Mohamad membaca sumpah jabatan dan sumpah rahasia di hadapan Sultan Muhammad V.
Dalam salah satu sumpahnya, Mahathir menyatakan bahwa dirinya akan dengan jujur menunaikan kewajiban-kewajiban dalam menjalankan jabatan dengan segala daya upaya, melindungi dan mempertahankan kelembagaan.
Setelah membaca sumpah, Mahathir menuliskan tanda tangan kemudian diakhiri dengan pembacaan doa oleh mufti wilayah persekutuan.
Pengawas Rumah Tangga Istana, Dato Wan Ahmad Dahlan Bin Hj Abdul Azis menyatakan, Istana Negara telah menerima hasil resmi dari KPU pada pukul 02.45, Kamis (10/5) dinihari. Juga menerima surat dari kubu oposisi Pakatan Harapan yang menunjuk Mahathir sebagai kandidat Perdana Menteri.
"Istana Negara menerima surat dari komponen anggota Pakatan Harapan pada pukul 01.38 Kamis (10/5) yang mendukung pengangkatan Tun Dr Mahathir Mohammad sebagai Perdana Menteri ke tujuh," katanya.
Yang di-Pertuan Agung XV Sultan Muhammad V setelah memverifikasi dokumen kemudian bertemu dengan kubu oposisi pemenang pemilu Datuk Seri Wan Azizah Wan Ismail, Tan Sri Muhyiddin Yasin, Lim Guan Eng dan Mohammad Sabu pada pukul 05.00 di Istana Negara.
"Setelah meng-interview-nya dan mendengar pandangannya memutuskan untuk mengundang Tun Dr Mahathir untuk membentuk Pemerintahan Federal sesuai dengan Artikel 43 (2a) Konstitusi Federal. Yang Mulia kemudian melantik Tun Dr Mahathir sebagai Perdana Menteri pukul 09.30," katanya.
Sempat terdengar isu adanya penundaan pelantikan namun Istana Negara menyangkal kuat pernyataan tanpa bukti bahwa Sultan Muhammad V menunda pelantikan Tun Dr Mahathir sebagai perdana menteri. Yang mulia percaya tugas dan fungsinya sesuai Konstitusi Federal untuk melantik Tun Dr Mahathir sebagai perdana menteri begitu hasil pemilu keluar.
***
Aliansi oposisi PAKATAN HARAPAN yang dipimpin Mahathir Mohamad terdiri empat partai berhasil mengalahkan rezim penguasa BARISAN NASIONAL (BN) yang telah berkuasa selama 60 tahun sejak awal kemerdekaan Malaysia.
Pada Pemilu 9 Mei 2018 Pakatan Harapan meraih 121 kursi dari total 222 kursi parlemen federal. Sementara Barisan Naional hanya meraih 79 kursi. PAS 18 kursi. Sisanya independen.
Ini kekalahan untuk pertama kalinya Barisan Nasional setelah berkuasa selama 60 tahun.
[video - Pelantikan Mahathir Mohamad]
Tun Dr Mahathir Mohamad cipta sejarah, angkat sumpah jawatan Perdana Menteri Malaysia kali kedua pada 10 Mei 2018@chedetofficial pic.twitter.com/T0aIKKYlwZ— BERNAMA (@bernamadotcom) 10 Mei 2018