[PORTAL-ISLAM.ID] JAKARTA - Kementerian Agama RI merilis 200 daftar nama muballigh atau ustaz/ustazah untuk bisa dijadikan rujukan masyarakat untuk mengisi kegiatan-kegiatan keagamaan.
"Selama ini, Kementerian Agama sering dimintai rekomendasi muballigh oleh masyarakat. Belakangan, permintaan itu semakin meningkat, sehingga kami merasa perlu untuk merilis daftar nama muballigh," kata Menag Lukman Hakim Saifuddin dilansir laman Kemenag.go.id, Jumat, 18 Mei 2018.
Menurut Lukman, tidak sembarang muballigh bisa direkomendasika kepada masyarakat. Setidaknya ada tiga kriteria yang mesti dipenuhi, yakni mempunyai kompetensi keilmuan agama yang mumpuni, reputasi yang baik, dan berkomitmen kebangsaan yang tinggi.
Namun, Ustadz Abdul Somad TIDAK MASUK dalam Daftar.
(Simak daftar 200 nama muballigh yang dirilis Kementerian Agama di tautan ini.)
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyebut ini hal yang aneh. Menurutnya justru Ustadz Abdul Somad harusnya diundang untuk ceramah di Istana.
Berikut selengkapnya pernyataan Fahri Hamzah yang disampaikan melalui jejaring twitter, Sabtu (19/5/2018):
Pak @lukmansaifuddin sebaiknya justru undang Ustadz Abdul Somad ceramah di Istana biar terbuka wawasan. Memang ceramah beliau juga perlu hati yang bersih. Ramadhan ini bagus istana belajar agama Islam biar ngerti cara membuat Islam sebagai rahmat dan kasih sayang.— #20TahunReformasi! (@Fahrihamzah) 19 Mei 2018
Di negara muslim terbesar gini masak susah amat menerima Islam? UAS, Habib Rizieq, dll semua #AntiTeroris tapi semua punya hubungan jelek dengan Istana. Harusnya kan mereka menjadi mitra lawan teroris eh malah dimusuhi dan dicurigai. Aneh kan?— #20TahunReformasi! (@Fahrihamzah) 19 Mei 2018
Saya Selalu ingin ada pemerintahan yang hubungannya baik dengan Ummat Islam; dengan ulama, dengan kyai, dengan keberagamaan cara melihat persoalan. Itu yang akan bikin bangsa ini besar. Tapi, jika mulai membangun kecurigaan, terhadap sekelompok apalagi semua, bahaya!— #20TahunReformasi! (@Fahrihamzah) 19 Mei 2018
Kecurigaan kepada Ummat Islam adalah proyek #WarOnTerror masa Bush JR. Ini proyek gagal yang tidak saja bikin Amerika berantakan tapi dunia dipenuhi beban disharmoni antara agama dan negara. Tolong istana jangan terusin proyek gagal ini. Tekor!— #20TahunReformasi! (@Fahrihamzah) 19 Mei 2018
Di Amerika, jumlah orang mati yang ditembak di ruang kelas, di Mall, di pinggir jalan, dll jauh lebih banyak dan lebih rutin. Pelakunya hampir gak ada Beragama Islam. Tapi #Islamophobia sudah kadung jadi wabah yang meresahkan . Apa kita mau bawa ke sini?— #20TahunReformasi! (@Fahrihamzah) 19 Mei 2018
Ada pihak yang ingin menanamkan dalam benak bangsa Indonesia bahwa Islam mengandung elemen teroris. Dan itulah perjuangan mereka yang telah sukses menghancurkan dunia. Sekarang mereka mau kirim wabah itu ke sini. Melalui segala pintu.— #20TahunReformasi! (@Fahrihamzah) 19 Mei 2018
Misi mereka merangsek setahap demi setahap. Branding dilakukan, citra simbol agama babak belur, ulama dan habaib diadu domba, cadar, jenggot, jidat, dll menjadi elemen identifikasi radikalisme dan mengarah kepada terorisme. Islam yg berarti damai dikubur.— #20TahunReformasi! (@Fahrihamzah) 19 Mei 2018