[PORTAL-ISLAM.ID] Terungkapnya kematian tragis dua bocah lelaki dalam acara Untukmu Indonesia di Monas, Sabtu, 28 April 2018, menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban serta masyarakat yang berhati bersih dan berpikiran sehat
Kepergian dua bocah yang berangkat dalam keadaan sehat, tentu membuat banyak kalangan sedih dan berduka.
Respon simpatik telah ditunjukkan oleh banyak tokoh seperti Wakapolri Komjen Syarifuddin, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jakarta Taufiqurrahman, serta tentu saja Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies dan Sandiaga Uno.
Namun sayangnya, kematian memilukan 2 bocah lelaki asal Pademangan ini tak menyentuh hati penghuni istana kepresidenan. Tak ada satu pun pernyataan lisan maupun tertulis pihak istana terkait meninggalnya almarhum Mahesa dan Rizki.
Hal ini berbeda dengan saat Jokowi dengan kesedihan mendalam menyampaikan pidato dukacita atas meninggalnya Intan Olivia Marbun bocah balita usia 2,5 tahun, korban serangan bom Molotov digereja Oikumene Samarinda Kalimantan Timur Ahad, 13 November 2016 lalu.
"Tidak ada kata yang dapat menggambarkan betapa dalam rasa duka cita saya atas meninggalnya Intan. Itu sudah di luar batas kemanusiaan. Karena ini anak-anak kita. Balita-balita kita," kata Jokowi kala itu.
Perbedaan sikap Jokowi ini memicu kecaman warganet.
"Ananda Rizki & Mahesa yang malang, kau ditakdirkan lahir sebagai anak Indonesia tapi negaramu tak mau mengakuimu bahkan presidenmu malu menyebut namamu dalam pidatonya, nasibmu tak sebaik intan entah kenapa kalian berbeda #GelangKode," kicau @ekowBoy.
"Innalillahi.... menyampaikan ungkapan duka cita aja pilih pilih... sama sama anak bangsa oiii... @jokowi," imbuh @sailordreamer.