[PORTAL-ISLAM.ID] Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD bereaksi keras terkait berita pendukung Jokowi seorang ibu yang mengenakan kaus putih #DiaSibukKerja dan anaknya dibully oleh sejumlah orang yang mengenakan kaos #2019GantiPresiden di Car Free Day (CFD) Bundaran HI, Jakarta, Minggu (29/4/2018).
"Mau ganti Presiden itu hak, mau mempertahankan Presiden itu hak. Silahkan sj, itu ada mekanisme konstitusionalnya. Tapi hati saya sangat tersayat dan menangis jika ada ibu yg hanya berduaan dgn anaknya dipersekusi ramai2. Mudah2an video yg menyayat hati itu hny hoax krn montase," kata Mahfud MD melalui akun twitternya, Minggu (29/4/2018).
Sikap Mahfud MD ini dikritik oleh sejumlah pihak terutama warganet di sosial media karena dinilai standar ganda.Mau ganti Presiden itu hak, mau mempertahankan Presiden itu hak. Silahkan sj, itu ada mekanisme konstitusionalnya. Tapi hati saya sangat tersayat dan menangis jika ada ibu yg hanya berduaan dgn anaknya dipersekusi ramai2. Mudah2an video yg menyayat hati itu hny hoax krn montase. https://t.co/vqi3zTZGyY
— Mahfud MD (@mohmahfudmd) 29 April 2018
Ketika ada persekusi/intimidasi yang dialami oleh pihak yang kontra penguasa, seperti yang menimpa Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, Ustadz Abdul Somad, Wasekjen MUI KH Tengku Zulkarnain, Mahfud MD tidak bereaksi keras seperti reaksi terhadap kejadian CFD. Padahal yang menimpa mereka benar-benar persekusi dengan membawa senjata tajam. Bukan sekedar bully.
Bahkan Wasekjen MUI Ustadz Tengku Zulkarnain menyindir reaksi keras Mahfud MD.
"Mengintimasi Ibu dan Anak yang memakai kaos berlawanan dengan massa yang "Ingin Ganti Presiden" TIDAK BAIK. Tapi sengaja pakai kaos yang berlawanan jelas "Provokatif" juga sifatnya. Anehnya ada seorang TOKOH langsung buat Twit Keberatan. Kemarin ada orang2 dikejar Golok di Airport dia DIAM," kata Ustadz Tengku Zulkarnain di akun twitternya.
Mengintimasi Ibu dan Anak yg Memakai Kaos Berlawanan dgn Massa yg"Ingin Ganti Presiden" TIDAK BAIK. Tapi Sengaja Pakai Kaos yg Berlawanan Jelas "Prokotatif" Juga Sifatnya.— tengkuzulkarnain (@ustadtengkuzul) 30 April 2018
Anehnya Ada Seorang TOKOH Langsung Buat Twit Keberatan.
Kemarin Ada Orang2 Dikejar Golok di Airport Dia DIAM
Ada lagi warganet yang menunjukan berita di media saat Fahri Hamzah dipersekusi "Massa di Manado Acungkan Golok Ingin Usir Pimpinan DPR dari Bandara dan Gubernuran".
"Prof kalo yg ini๐๐ bagaimana menurut anda," tanya akun @yuswadee.
Lalu apa tanggapan Mahfud MD terhadap mereka yang mengkritik? Salah satunya dengan mem-BLOKIR.
"Daripada melayani debat orng yg sengaja memancing keruh lbh baik sy jawab blockir. Msl ada yg nanya, “mengapa anda membela ibu2 dan anaknys tapi diam saat FH (Fahri Hamzah -red) dipersrkusi?” Maka saya jawab dgn blockir. FH itu tak pernah dipersekusi (malah cenderung mempersekusi, hahaha)," kata Mahfud MD di akun twitternya, 1 Mei 2018.
Ibu itu masuk ke dalam kerumunan :2019gantipresiden. Entah apa maksud dia. Dia hanya diantar keluar kerumunan, tanpa persekusi. Anda jangan membela provokator.— yoke baik-baik saja (@yoke_cihuy) 29 April 2018
Saya umpamakan suporter persib tiba2 nyelonong d depan suporter persija. Trus teriak "aing gak takut"— sony (@sony20132014) 29 April 2018
Hmmm.... Semakin terlihat Prof Mahfud condong ke arah mana. Hal kecil jangan dibesar-besarkan dong. Masih banyak hal besar yang musti Prof Mahfud tanggapi. Entah Prof Mahfud akan miris atau malah menangis atau hanya biasa saja— Wahyu Wiyati (@Zahyu78) 29 April 2018
Prof kalo yg ini๐๐ bagaimana menurut anda pic.twitter.com/1IeOZoXxOk— APA KABAR IMANKU?? ๐#LifeWithQuran (@yuswadee) 30 April 2018
Daripada melayani debat orng yg sengaja memancing keruh lbh baik sy jawab blockir. Msl ada yg nanya, “mengapa anda membela ibu2 dan anaknys tapi diam saat FH dipersrkusi?” Maka saya jawab dgn blockir. FH itu tak pernah dipersekusi (malah cenderung mempersekusi, hahaha)— Mahfud MD (@mohmahfudmd) 30 April 2018
Seneng banget pak kayaknya ketawanya...sampai hahaha begitu?, suram euy kalau tokoh sekelas mprof mentertawakan hal persekusi yg pernah dialami pak @Fahrihamzah— แฎแฎᮀ แฎᮤแฎᮤ แฎ᮪แฎแฎᮥแฎแฎ᮪ (@NanangS66) 30 April 2018
Indonesia dalam kondisi menyedihkan.
Nge"block itu menandakan dia belum dewasa menyikapi perbedaan @mohmahfudmd
— alfarizy (@alfarizy911) 1 Mei 2018
Sekelas prof aj begitu apalagi akar rumput yg blm jls backgroundnya apa dlm menyikapi perbedaan pendapat