[PORTAL-ISLAM.ID] Dilaporkanya Sukmawati oleh beberapa pihak kepolisian menghiasi headline media massa hari ini. Mulai dari kelompok Islam garis keras seperti FPI, hingga aktivis Islam liberal seperti Ahmad Sahal dan Burhanuddin Muhtadi, semua kompak menyuarakan hal yang sama: mengecam Sukmawati.
Hanya segelintir orang yang menganggap puisi Sukmawati tak lebih hanya merupakan ocehan bebas seorang seniman.
Dan hanya sedikit sekali orang yang mau berpikir bahwa puisi kontroversial Sukmawati boleh jadi merupakan sebuah upaya untuk menutupi kasus korupsi yang menyeret nama Puan Maharani, putri Ketua Umum PDI P Megawati Soekarnoputri (yang berarti keponakan Sukmawati), dan Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, yang merupakan seorang loyalis Soekarno sekaligus orang kepercayaan Megawati.
Terseretnya nama Puan dan Pramono Anung menyusul nama elit PDI P lain seperti Yasonna Laoly, Olly Dondokambey, Ganjar Pranowo, dan Arief Wibowo, pertama kali disebutkan oleh Setya Novanto pada persidangan di pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta 22 Maret 2018.
"Bu Puan Maharani Ketua Fraksi PDI P dan Pramono adalah lima ratus ribu. Itu keterangan Made Oka," ujar Novanto.
Terkait kemungkinan adanya upaya menutupi kasus korupsi elit-elit PDI P tersebut, berikut cuitan warganet.
Jangan-jangan puisi kontroversial Sukmawati adalah untuk menutupi kasus Korupsi Puan Maharani... Memang PDIP terkenal lihai dalam mengendapkan isu... Maju terus KPK... pic.twitter.com/wOde1SDVZn— Trance ⚜️ X (@TranceX9) April 3, 2018
Lambungkan lg dr awal ingat E-KTP jadi ingat PDI-P..mlawan lupa.— #2019GantipresidenBaru. (@FatihGaleh) April 3, 2018
Silakan laporkan Sukmawati.
— Warta🌐Politik™ (@wartapolitik) April 3, 2018
Asal jangan lupakan kesaksian Novanto soal Puan Maharani dan Pramono Anung.
Harus diingatkan karena netizen Indonesia mudah teralihkan isu baru.