[PORTAL-ISLAM.ID] Di sosial media viral video serbuan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Tiongkok (China) yang mendarat di bandara udara Haluoleo Kendari Sulawesi Tenggara.
Dari liputan Jawa Pos, ternyata TKA asal China ini berkerja sebagai buruh kasar di Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara. Mereka mendarat via Bandara Haluoleo Kendari.
Mereka bekerja di Pembangunan Industri Nikel PT VDNI (Virtue Dragon Nickel Industri) di Kabupaten Konawe Kecamatan Morosi Sulawesi
Umumnya, mereka mengisi posisi tenaga cleaning service, office boy, buruh angkat campuran semen, tukang angkat potongan besi, buruh angkat galon, tukang pasang batu untuk cor, serta helper. Ada pula tukang masak dan sopir kendaraan proyek yang berkewarganegaraan Tiongkok.
(Jangan lupa LIKE & SHARE Fanpage baru Portal Islam: https://www.facebook.com/Portal-Islam-167588940622471/)
Namun Yuda Novendri dari Bagian Personalia PT VDNI menampik kabar maraknya TKA ilegal di perusahaannya. Dia menegaskan bahwa semua TKA yang dipekerjakan oleh Virtue Dragon memiliki paspor dan visa. "Mereka 100 persen masuk lewat Bandara Soekarno-Hatta. Dan selanjutnya masuk Kendari lewat Bandara Haluoleo," ujarnya saat dihubungi Jawa Pos.
Dia menerangkan, TKA di perusahaannya memang dipekerjakan dalam hitungan bulan. Karena itu, dia tidak heran jika jumlah TKA bertambah dengan wajah-wajah baru. Data TKA yang bekerja di VDNI mencapai 701 orang.
Selama ini, keberadaan buruh kasar asing di Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara sulit terungkap. Sebab, mereka pulang ke negara asal dan pergi ke wilayah itu 2-3 bulan sekali. Mayoritas pekerja tersebut berasal dari wilayah pinggiran dan pesisir Tiongkok.
Seperti diungkapkan Liu Zecai, TKA Morosi asal Provinsi Jiangshu. Dia berbekal visa kunjungan untuk bekerja di Indonesia. "Tiongkok, Tiongkok," ujar Liu sembari menunjukkan paspornya.
Berikut videonya yang viral diunggah di media sosial. Salah satunya oleh akun Twitter @AsFairus.
[video]
Apakah ini 10juta Tenaga kerja waktu janji kampanyenya??msh mau minum #PILBEGO ???kita ini bangsa apa yaaaa😀 pic.twitter.com/mhyYneCLe6— Ordinary people (@AsFairus) 11 April 2018