[PORTAL-ISLAM.ID] Turki menggelar Operasi Militer di Afrin Suriah dan bersama mujahidin FSA (Free Syrian Army) pada 18 Maret 2018 akhirnya berhasil membebaskan Afrin dari teroris komunis PKK/YPG yang telah bercokol di Afrin sejak 2012.
Simak dan dengarkanlah bibi (auntie)/ibu-ibu asal Kurdi ini merespon berbagai pertanyaan provokatif dari sang reporter. Turki adalah suara dari mereka yang tak punya suara di Suriah dan tempat lain.
[video - terjemahan dibawah]
Listen to the #Kurdish auntie responding to a provocative questions by this reporter. Turkey is the voice of the voiceless in #Syria and beyond. pic.twitter.com/ecem5PlyGX— Mevlüt Çavuşoğlu (@MevlutCavusoglu) 1 April 2018
Reporter: "Bibi, kapan para prajurit Turki datang dan menyapa anda?"
Bibi: "Orang-orang Turki datang ke bukit ini dan menyebut mereka akan pergi ke desa. Mereka menyebut bahwa mereka hanya akan lewat saja dan kami tak mengatakan apapun, mereka berkata pada kami bahwa mereka tak akan menyakiti siapapun. ‘Kami hanya akan memeriksa area ini, itu saja’."
Reporter: "Apakah mereka datang ke rumah anda?"
Bibi: “Tidak”
Reporter: “Apakah mereka datang ke pintu anda?”
Bibi: “Tidak. Mereka tidak turun dari bukit. Mereka tidak turun.”
Reporter: “Apakah ada dari pria dari desa yang pergi ke sana”.
Bibi: “Tidak, mereka hanya memanggil seorang anak.”
Reporter: “Apa yang mereka katakan pada anak itu?”
Bibi: “Bukan apa-apa, mereka hanya meminta ayran (yogurt/minuman). Dan rakyat kami memberi mereka sejumlah air.”
Reporter: “Apakah anda memelihara ternak disini?”
Bibi: “Iya, tapi punya kami ada di desa. Tak ada apapun disini.”
Reporter: “Tidakkah Turki memberi anda jalan?”
Bibi: “Orang-orang Turki memberi kami jalan. Mereka membiarkan kami. Anggota PKK tidak memberi kami jalan. Jika Turki menendang PKK dari sini, seluruh dunia akan merdeka.”
Reporter: “Apakah ada pembombardiran disini? Apakah ada pesawat yang datang kesini?”
Bibi: “Tidak, mereka tak pernah menghantam sekalipun. Tak pernah merusak.”
Reporter: “Adakah pembombardiran yang terjadi baru-baru ini?”
Bibi: “Mereka menghantam dibelakang desa, di daerah dataran tinggi, sangat tinggi.”
Reporter: “Sekarang ada dimana prajurit-prajurit Turki itu?”
Bibi: “Saya tak tahu, ada yang di desa, diatas di perbukitan."
Bibi ini kemudian mencecar reporter: "Tapi lakukanlah sesuatu untuk kami. Kami (selama ini, selama dikuasai YPG/PKK) tak punya jalan, tak punya listrik atau air. Kenapa anda tak melakukan pekerjaan anda? Kami bahkan tak punya sekolah. Kenapa anda tak tanyakan kami mengenai air, sekolah atau jalan raya tapi malah bertanya tentang para prajurit Turki?"