[PORTAL-ISLAM.ID] Cuitan Fadli Zon tentang Presiden Putin rupanya digoreng serius oleh Partai Solidaritas Indonesia. Sayangnya, debat terbuka yang difasilitasi oleh seorang warganet dan disanggupi oleh Fadli Zon, tak direspon Tsamara.
Saya ajukan jadwal debat terbuka antara bang @fadlizon dengan @TsamaraDKI hari Sabtu 7 April 2018. Semoga keduanya berkenan mengkonfirmasi.— DMS (@dimasprakbar) March 31, 2018
Sesuai twit sy, semua pengurus biar tuntas debatnya 😀, klu sendirian ga usah. https://t.co/h4lY1UWtoW— Fadli Zon (@fadlizon) March 31, 2018
Kini, dalam sebuah tayangan video singkat, Tsamara tiba-tiba mengklaim Fadli Zon tak berani berdebat dengan Tsamara. Klaim sepihak yang aneh!
Dalam video singkat itu pula, Tsamara memaparkan sejumlah fakta, salah satunya mengenai kebebasan berekspresi. Tsamara mengklaim, di Rusia tak ada kebebasan beraspirasi, tak seperti di Indonesia.
#FadliZonDitungguTsamara untuk debat yg konstruktif biar demokrasi kita kualitasnya meningkat dari saling ejek menjadi pertukaran ide dan gagasan. @fadlizon @TsamaraDKI pic.twitter.com/EL5dROdgaN— Yusuf lakaseng (@yusuflakaseng) April 5, 2018
Video Tsamara tersebut akhirnya mendapat protes keras dari Russia Beyond The Headlines, sebuah media Rusia yang juga beroperasi di Indonesia.
Selamat malam @TsamaraDKI. Kami Russia Beyond, media Rusia yang (salah satunya) dalam bahasa Indonesia. Kami pikir di sini ada kesalahpahaman soal pengetahuan Anda tentang politik dan bahkan sistem pers di Rusia. Ini sangat disayangkan sekali.— RBTH Indonesia (@RBTHIndonesia) April 5, 2018
Kami tidak membela siapa pun, termasuk @fadlizon atau bahkan Presiden Putin. Namun, pernyataan Anda tentang negara kami, bahwa di Rusia tidak ada kebebasan beraspirasi seperti di Indonesia, ini menunjukkan kedangkalan wawasan.— RBTH Indonesia (@RBTHIndonesia) April 5, 2018
Pernyataan Anda juga sangat disayangkan karena hubungan antara kedua negara kita sangat baik. Anda mungkin bisa tidak sepakat dengan @fadlizon, tapi pernyataan Anda sebagai seorang politikus muda menunjukkan ketidakdewasaan.— RBTH Indonesia (@RBTHIndonesia) April 5, 2018
Kami pikir, Anda perlu lebih banyak riset soal negara kami. Kami tidak ikut campur dengan politik Indonesia. Kalau ada politikus Indonesia yang mengidolakan pemimpin kami, kami bisa apa? Anda bisa juga berdiskusi dengan @RusEmbJakarta untuk tahu lebih banyak tentang negara kami.— RBTH Indonesia (@RBTHIndonesia) April 5, 2018
Di Rusia memang ada korupsi, dan ya, besar. Itu betul. Peringkat kami di bawah Indonesia, itu juga betul. Namun, bukan berarti kami tidak melawan korupsi dan membiarkannya begitu saja seperti yang Anda katakan. Ini bukan pernyataan yang main-main.— RBTH Indonesia (@RBTHIndonesia) April 5, 2018
Tahukah Anda bahwa di Rusia pernah terjadi penangkapan pejabat secara massal sepanjang sejarah pasca-Soviet. Rusia pernah menghukum 8.800 pegawai negeri Rusia karena kasus korupsi (dalam tempo satu tahun). Banyak? Ya, tentu. Tapi bukan berarti kami MEMBIARKAN sama sekali.— RBTH Indonesia (@RBTHIndonesia) April 5, 2018
Bantahan keras media Rusia ini mendapat dukungan warganet.Kami lihat, Anda punya karier yang sedang naik. Karena itu, kami harap Anda bisa lebih bijaksana ke depannya ketika mengomentari negara lain, apalagi jika pengetahuan Anda tentang negara itu sangat minim. Jika itu kebetulan tentang Rusia, silakan cari tahu banyak hal dari kami.— RBTH Indonesia (@RBTHIndonesia) April 5, 2018