[PORTAL-ISLAM.ID] Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyatakan, Gerakan #2019GantiPresiden merupakan gerakan yang sah dan legal secara konstitusional.
Menurutnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai partai bukan pendukung pemerintah sangat wajar menginginkan adanya pemimpin baru di Pemilu 2019 mendatang.
"Ini gerakan sah, legal dan konstitusional," kata Mardani saat dihubungi di Jakarta, Ahad, 8 April 2018.
Mardani menyebut #2019GantiPresiden sebagai kelanjutan dari Pilkada DKI Jakarta 2017. Gerakan #2019GantiPresiden juga disebut sebagai perlawanan dari gerakan 'Dua Periode Jokowi'.
"Gerakan #2019GantiPresiden merupakan antitesa dari gerakan yang sudah bergulir, yaitu 'Dua Periode' untuk Pak Jokowi," tukasnya.
Lain halnya dengan Presiden PKS Sohibul Iman. Sohibul justru menilai, sentilan Jokowi tersebut cukup benar. Sebab, isu tersebut dinilai masih kurang tepat untuk dikembangkan di masyarakat.
Menurut Sohibul, isu #2019GantiPresiden saat ini, belum didukung dengan adanya kandidat capres lain selain Jokowi. Shohibul menilai, kandidat capres lain juga harus memiliki tingkat elektabilitas yang cukup tinggi di atas Jokowi, apabila ingin mewacanakan #2019GantiPresiden.
"Kalau dipikir dengan jernih #2019GantiPresiden itu masih jauh untuk terealisir. Pertama, harus ada paslon alternatif diluar petahana. Ini belum ada. Kedua, paslon alternatif tersebut harus lebih tinggi elektabilitasnya daripada petahana. Ini juga belum ada. Jadi sudah betul pak @jokowi menyikapi dengan santai," ujar Sohibul melalui akun Twitter pribadinya @msi_sohibuliman, Sabtu 7 April 2018.
Kalau dipikir dg jernih #2019GantiPresiden itu msh jauh untuk terealisir. Pertama, hrs ada paslon alternatif diluar petahana. Ini blm ada. Kedua, paslon alternatif tsb hrs lbh tinggi elektabilitasnya drpd petahana. Ini jg blm ada. Jd sdh betul pak @jokowi menyikapi dg santaiπ— mohamad sohibul iman (@msi_sohibuliman) April 7, 2018
Perbedaan pendapat yang nyata di kalangan elite PKS ini dirasa mengkhawatirkan oleh warganet.
Jika perbedaan pendapat ini terjadi berlarut-larut, bukan tak mungkin PKS justru akan mendulang kekalahan di 2019.