[PORTAL-ISLAM.ID] Heboh puisi yang dibuat oleh putri proklamator Soekarno, Sukmawati Soekarnoputri mengundang pro dan kontra di masyarakat. Ada yang menghujat, mengkritik bahkan ada yang ingin membawa ke jalur hukum.
Namun, politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Sefty Septiana lebih membalas puisi Sukmawati dengan puisi yang menusuk hati. Sefty membalas konde dengan keriput dan suara azan dengan bunyi rintihan kuntilanak.
Puisi yang dibuat secara spontan itu, dikatakan Sefty sebagai rasa prihatin sekaligus mengusik hati sebagai seorang muslim dan anak bangsa.
Begini puisi balasan yang diberi nama Puisi Balasan Konde yang dibuat Sefty dan menjadi viral di media sosial 3 April 2018.
Aku tak suka sari konde
yang kusuka wedang ronde
Aku cantik tanpa harus dikonde
karena cantik tak ada hubungan dengan cadar,
apalagi jika wajahmu mulai keriput dan gigi menguning apa layak kau pamerkan.
Suci buatku adalah suci dari perbuatan kotor, suci dari hadas besar dan kecil. Sucinya bayi baru lahir dan sucinya rumah Ibadah, bukan tekuk rambut yang penuh kutu dan gerombolan ubanmu.
Jariku bersih tak bergetah, apalagi berbau got.
penglihatanku masih waras bisa bedakan mana yang harus diimpor dan pertahankan produk lokal.
Bagiku suara azan adalah panggilan Illahi untuk umatnya.
tak sebanding dengan kidungmu.
kidungmu bagai bunyi rintihan kuntilanak yang kesepian di malam buta.
Kemolekan wanita bangsaku tidak hanya sebatas canting dan tenun.
Tapi akhlak dan budi pekerti serta kecerdasan
bukan kebodohan yang dipamerkan.
Sebelum bangsa ini terbentuk, syariat islam yang KAU TAK TAHU itu sudah lebih jauh mengajarkan untuk mencintai dan menghormati ibumu 3 kali lebih besar dari ayahmu atau laki laki.
Sudahlah tak usah kau berpuisi
puisi itu berat, biar aku saja
lebih baik perbanyak protein dari sarden saja biar kuat menopang kondemu.
Sebelumnya, puisi karangan Sukmawati soekarnoputri menjadi viral di media sosial lantaran menyinggung azan dan cadar.
Berikut ini isi lengkap puisi Sukmawati tersebut:
Ibu Indonesia
Aku tak tahu Syariat Islam
Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah
Lebih cantik dari cadar dirimu
Gerai tekukan rambutnya suci
Sesuci kain pembungkus ujudmu
Rasa ciptanya sangatlah beraneka
Menyatu dengan kodrat alam sekitar
Jari jemarinya berbau getah hutan
Peluh tersentuh angin laut
Lihatlah ibu Indonesia
Saat penglihatanmu semakin asing
Supaya kau dapat mengingat
Kecantikan asli dari bangsamu
Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatif
Selamat datang di duniaku, bumi Ibu Indonesia
Aku tak tahu syariat Islam
Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok
Lebih merdu dari alunan azan mu
Gemulai gerak tarinya adalah ibadah
Semurni irama puja kepada Illahi
Nafas doanya berpadu cipta
Helai demi helai benang tertenun
Lelehan demi lelehan damar mengalun
Canting menggores ayat ayat alam surgawi
Pandanglah Ibu Indonesia
Saat pandanganmu semakin pudar
Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu
Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya.