[PORTAL-ISLAM.ID] Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin melakukan pembelaan atas kontroversi puisi Sukmawati Soekarnoputri yang oleh beberapa pihak dinilai menghina Islam.
Dalam puisinya berjudul "Ibu Indonesia", Sukmawati mengatakan:
"Aku tak tahu Syariat Islam
Yak kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah
Lebih cantik dari cadar dirimu
Aku tak tahu Syariat Islam
Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok
Lebih merdu dari alunan adzan mu.."
Menag Lukman meyakini Sukmawati tidak memiliki niat sedikitpun menghina Islam.
“Saya meyakini sepenuhnya bahwa tidak ada SEKECIL atau SEDIKIT pun dari beliau untuk katakanlah menyakiti Umat Islam atau melecehkan apalagi menghina dan lain sebagainya dari puisi yang beliau buat. Jadi itu (puisi) adalah ekspresi dari apa yang beliau pikirkan yang beliau rasakan dan wawasan pengetahuan yang ada dalam diri beliau. Jadi sama sekali tidak ada tendensi atau niatan untuk yang negatif kepada Umat Islam,” kata Menag Lukman, Rabu (4/4), di hadapan media.
[video]
Hebat bener ya Pak Menag.. tau ISI HATI BU SUKMAWATI.Sudahlah lukman... orang yg bersangkutan sudah minta MAAF artinya mengakui Kesalahannya jd anda ga usah bikin Gaduh dengan pembelaan anda krn sama2 cebong yah? Jd wajib saling bela pic.twitter.com/zuk6MlvPPb— Muhammad Al-Fatih (@Al_Fatih1453__) 4 April 2018
Pembelaan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin ini mendapat tanggapan dan sorotan dari warganet.
Ada warganet yang membandingkan dengan kasus fitnah yang menimpa muslimah alumni 212 ibu Asma Dewi yang dituduh bendahara Saracen namun akhirnya tidak terbukti dan divonis hanya karena kata-kata "edun" dan "koplak".
"Ada seorang ibu dituduh sebagai bendahara saracen dan tidak terbukti. Dipaksa ditahan dengan tuduhan yg diada-adakan. Tidak ada pembelaan dari bapak menteri ini...," komen akun @4d_h1m.
Ada seorang ibu dituduh sebagai bendahara saracen dan tidak terbukti. Dipaksa ditahan dengan tuduhan yg diada-adakan. Tidak ada pembelaan dari bapak menteri ini... https://t.co/6kjJu0StDM— soon (@4d_h1m) 4 April 2018
Ga tobat2nya neh si lukman di segat pari, itu teguran dri sang pencipta.— Bromocorah (@eghy882) 4 April 2018
Hanya nulis kata 'koplak" Ibu Asma dewi harus mendekam di penjara,— #2019PresidenBaru (@Fariz_semewew) 4 April 2018
Silahkan bandingkan dengan puisi yg miskin narasi itu.....!
akankah rasa keadilan itu ada ?
Divonis 5 Bulan 15 Hari Penjara, Asma Dewi Menangis dan Bersyukur https://t.co/Pn0LJes42s
Hmm jgn membodohi umat pak menteri,umat tahu dan sangat yakin apa yg dilakukan nenek lampir dlm puisinya pasti disengaja dan memang nenek lampir itu selalu nyinyir thdp umat Islam kok— 구눙 자티 (@giesyayepuda) 4 April 2018